Tradisi sungkeman ini mengajarkan akan pentingnya mengakui kesalahan, menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang tua.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Hari Sabtu 22 April 2023
Kemudian, untuk laku papat yakni di antaranya adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.
Lebaran menandakan akhirnya waktu berpuasa, luberan yakni melimpah, dan mengajak untuk bersedekah.
Leburan adalah habis, dan laburan adalah labur yakni mengartikan bahwa supaya manusia selalu menjaga kesuciannya.
Baca Juga: Pedagang Asongan di Sekolah Terminal Sakila Kerti Tegal Diberi Pelatihan Pembukuan Sederhana
Ketupat berbentuk segi empat dan dibuat dari janur, segi empat diibaratkan sebagai hati, sedangkan janur di ambil dari bahasa Arab yang ja'a nur (telah datang cahaya).
Oleh karena itulah ketupat memiliki filosofi yaitu ketika ketupat dibelah akan muncul warna putih yang berarti bahwa ketika seseorang mengakui kesalahan, maka hatinya akan bersih, putih.
Kemudian untuk lepet, lepet berasal dari kata 'silep' yang berarti 'kubur atau simpan' dan 'rapet' yang berarti 'rapat'.
Baca Juga: Bhayangkari Cabang Tegal Kota Kunjungi Pos Pengamanan Lebaran, Menyemangati Anggota yang Berjaga