Asal Usul Desa Kaliyoso Kendal, Kisah Kyai Aqrobuddin yang Diincar oleh Belanda

- 26 April 2023, 15:39 WIB
potret kemeriahan karnaval Desa Kaliyoso Kendal
potret kemeriahan karnaval Desa Kaliyoso Kendal /

PORTAL BREBES – Desa Kaliyoso merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal yang terletak di Kecamatan Kangkung.

Asal mula nama Kaliyoso yakni berawal dari Kyai Aqrobuddin yang mendapat persetujuan Ki Ageng Kemangi untuk membuat saluran itigasi untuk mengairi sawah yang luas.

Dilansir dari laman Pemdes Kaliyoso, bentuk usaha Kyai Aqrobuddin dan Ki Ageng Kemangi dalam membuat irigasi atau kali inilah nama Desa Kaliyoso berasal.

Baca Juga: Begini Sekilas dan Sejarah Desa Kalirejo Kendal Bersama dengan Pimpinan Desa Dari Masa ke Masa

Dimana Kali yang berarti sungai, dan Yoso yang berarti membuat atau membangun, yang dapat dipahami secara bahasa yaitu sebuah usaha untuk membuat kali atau sungai.

Sebagaimana yang telah banyak dikisahkan di dalam buku-buku sejarah, bahwasannya penyerangan yang dilakukan oleh pasukan Mataram ke Batavia kala itu mengalami kegagalan.

Seluruh pasukan pun ditarik mundur oleh Sultan Agung. Namun, pasukan yang ikut serta dalam peperangan tersebut dilarang untuk kembali ke Keraton Mataram. Termasuk para pemimpin perangnya pun tidak diperkenankan untuk kembali tinggal di Mataram.

Baca Juga: Sekilas dan Sejarah Desa Jungsemi Kendal, Desa yang Berdiri Saat Kerajaan Mataram

Mayoritas para prajurit Mataram tersebut kemudian menetap di daerah Kendal, seperti Pangeran Djoeminah dan Tumengung Mandurorejo yang menetap di Kaliwungu, Pangeran Sojomerto di wilayah selatan, pangeran Sambong di daerah Sambungsari, Raden Muthohar dan Raden Harya Sungkana di Desa Sembung Kecamatan Cepiring, Kyai Aqrobuddin di Kaliyoso Kangkung, dan masih banyak lagi[11].

Pasca peperangan, Kyai Aqrobuddin memilih untuk kembali ke tempat yang dibangunnya dahulu di Desa Kaliyoso.

Kyai Aqrobuddin memang diakui sebagai tokoh yang pertama-tama mendirikan Desa Kaliyoso ini.

Baca Juga: Sejarah Desa Wonotenggang Kendal, Kisah Mbah Sugito yang Datang Mbabat Alas

Di sana, Kyai Aqrobuddin tidak lantas berdiam diri saja, dia senantiasa melaksanakan kewajibannya sebagai seorang tokoh ulama, yaitu memberikan syiar-syiar Islam di daerah tersebut, sepeti mengajar ngaji dan menjadi imam masjid di Masjid yang dibangunnya.

Kyai Aqrobuddin dikenal sebagai tokoh yang memiliki kharismatik serta memiliki sifat yang sangat dermawan. Beliau sering membagi-bagikan padi simpanannya kepada masyarakat setempat ketika Belanda merampas secara paksa semua padi simpanan masyarakat Kaliyoso.

Anehnya, lumbung padi milik Kyai Aqrobuddin tidak terlihat berkurang, bahkan setelah dibagikan juga kepada masyarakat luar daerah Kaliyoso yang juga kekurangan bahan makanan.

Baca Juga: Sejarah Desa Tambaksari Kendal, Salah Satu Desa yang Berada di Kecamatan Rowosari

Keberadaan Kyai Aqrobuddin ini sangat mengganggu usaha Belanda untuk dapat menguasai daerah Kaliyoso yang memang sejak dahulu diincar karena kekayaan alamnya tersebut.

Berbagai cara pun dilakukan oleh Belanda untuk dapat menangkap Kyai Aqrobuddin. Namun, dalam kurun waktu yang lama Belanda tak juga dapat menemukan keberadaan Kyai Aqrobuddin.

Hingga Akhirnya ditempuhlah jalan kekerasan, yaitu dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap masyarakat Desa Kaliyoso. Belanda beranggapan bahwasannya Kyai Aqrobuddin ini sengaja disembunyikan oleh masyarakat setempat karena beliau merupakan tokoh penting yang sangat berpengaruh di kawasan tersebut.

Baca Juga: Kisah Sejarah Berdirinya Desa Sendangsikucing Kendal, Berasal Dari Dua Kata yakni Sendang dan Sikucing

Karena tak tahan melihat penyiksaan-penyiksaan yang dilakukan oleh Belanda itu, Kyai Aqrobuddin tiba-tiba muncul dari dalam masjid. Dengan tenang beliau kemudian mendatangi kerumunan masyarakat yang sedang menghadapi penyiksaan tersebut.

Melihat kedatangan Kyai Akobudin, Belanda merasa sumringah, mereka menganggap strategi mereka untuk menangkap Kyai Aqrobuddin berhasil. Mereka pun langsung menangkap Kyai Aqrobuddin dan memasukkan beliau kedalam sebuah tong besar yang memang sudah mereka persiapkan sebelumnya.

Setelah Kyai Aqrobuddin dimasukkan ke dalam tong, tong tersebut pun ditutup rapat-rapat. Semua orang disana menyaksikan bahwasannya Kyai Aqrobuddin telah berhasil ditangkap oleh Belanda. Dengan ditarik oleh kuda, tong besar tersebut dibawanya menuju Batavia.

Baca Juga: Cikal Bakal Sejarah Desa Jatipurwo Kendal, Berdiri Ketika Tiga Tokoh yang Masuk ke Wilayah Hutan Belantara

Semua memang menyaksikan peristiwa dimasukkannya Kyai Aqrobuddin ke dalam tong milik pasukan VOC. Akan tetapi, hal yang aneh kemudian terjadi.

Tak lama setelah pasukan VOC meninggalkan tempat mereka menangkap Kyai Aqrobuddin, tiba-tiba terdengar suara adzan dari Masjid Kyai Aqrobuddin. Dan percaya atau tidak, ternyata yang melantunkan adzan tadi adalah Kyai Aqrobuddin sendiri.

Suasana duka yang tadinya menyelimuti masyarakat Desa Kaliyoso sekejap sirna, Kyai Aqrobuddin pun kembali melaksanakan kegiatan sehari-harinya di masjid itu seperti biasanya.

Baca Juga: Cerita Sejarah Desa Gebanganom Kendal, Kisah Dua orang Laskar Pangeran Diponegoro yang Temukan Pohon Gebang

Lain halnya dengan kondisi VOC di Batavia. Kemarahan para petinggi VOC memuncak, karena ternyata apa yang mereka bawa jauh-jauh dari Kendal itu hanyalah sebuah tong kosong yang tak berisi apapun. Akhirnya mereka pun memerintahkan pasukan VOC untuk kembali lagi menuju Desa Kaliyoso untuk menangkap kembali Kyai Aqrobuddin.

Tatkala pasukan VOC hampir sampai ke Desa Kaliyoso, kejadian aneh kembali terjadi. Sinar putih tiba-tiba memancar dari bekas Paseban Kemangi.

Sinar tersebut tak ubahnya sebuah payung yang menutupi Desa Sekitar Kaliyoso, sehingga para pasukan yang sampai di tempat tersebut tak satu pun dapat melihat keberadaan Desa Kaliyoso yang mereka tuju.

Baca Juga: Sejarah Desa Kebonharjo Kendal, Sebuah Desa yang Terletak di Kecamatan Patebon

Yang mereka lihat hanyalah semak belukar, ataupun padang rumput yang tak berpenghuni.

Inilah salah satu keajaiban dari Oyot Mimang yang dulu digunakan oleh Tumenggung Rajekwesi atau Ki Ageng Kemangi untuk melindungi sekitar kawasan Paseban.

Setelah sekian lama mencari, pasukan VOC tak kunjung jua menemukan keberadaan Kyai Aqrobuddin.

Baca Juga: Kisah Sejarah Desa Kartikajaya Kendal, Sebuah Desa yang Terletak di Kecamatan Patebon

Hingga akhirnya suatu ketika mereka mengiming-imingi pribumi sekitar yang mereka temui dengan upah yang besar bagi yang mau memberitahu keberadaan Kyai Aqrobuddin tersebut.

Siapa yang tak tergiur dengan janji-janji kemewahan dunia yang mereka bawa. Tak lama kemudian keberadaan Kyai Aqrobuddin dapat diketemukan kembali oleh pasukan VOC berkat “jasa” dari penghianat bangsanya sendiri.

Ada seseorang pribumi yang memang diduga kuat melakukan kerjasama dengan VOC demi kepentingan pribadinya. Dibongkarlah rahasia pagar Oyot Mimang olehnya. Alhasil, Kyai Aqrobuddin pun ditangkap kembali.

Baca Juga: Sejarah Kisah Desa Bulak Kendal, Sebuah Desa di Kecamatan Rowosari

Setelah ditangkap, Kyai Aqrobuddin direncanakan akan dibunuh. Namun, usaha mereka untuk membunuh Kyai Aqrobuddin tadi tak berhasil.

Akhirnya Kyai Aqrobuddin disiksa dengan posisi tubuh diikat dan digantung dengan posisi kepala di bawah atau biasa dikenal dengan posisi “jungkir”. Kelak Kyai Aqrobuddin ini juga digelari dengan sebutan Mbah Jungkir.

Usaha VOC untuk menyiksa Kyai Aqrobuddin ternyata tak membuat beliau patah arah. Dengan penuh tawakkal, beliau dapat melalui siksaan demi siksaan yang dilakukan  oleh Belanda.

Baca Juga: Sejarah Kelurahan Tunggulrejo Kendal, Berasal dari Kata Tunggul dan Rejo, Artinya Ini

Alhasil, Belanda lah yang putus asa karena usahanya untuk membunuh Kyai Aqrobuddin tak kunjung berhasil.  Karena keputusasaan Belanda inilah kemudian Kyai Aqrobuddin dilepaskan tanpa syarat.

Pada akhir hayatnya, Kyai Aqrobuddin dimakamkan di belakang masjid tempat beliau mensyiarkan ajaran Islam tersebut.

Selain meninggalkan sebuah masjid yang menjadi saksi bisu perjuangannya, beliau juga meninggalkan sebuah bedug keramat yang konon selalu berbunyi ketika memasuki waktu sholat di zaman dahulu.

Baca Juga: Kisah Asal Usul Kelurahan Sijeruk Kendal, Berasal Dari Kata Siberuk Tempat Tempurung Kelapa

Meskipun sekarang sudah tak pernah berbunyi sendiri lagi, cerita tersebut dipercaya sebagai sebuah kisah nyata dan dikisahkan secara turun temurun.

Demikianlah asal usul Desa Kaliyoso Kendal yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Kangkung.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah