Begini Kisah Sejarah Desa Putatgede Kendal, Cerita Kyai Putih yang Menyusun Kekuatan untuk Melawan Kompeni

- 29 April 2023, 15:04 WIB
Kisah Sejarah Desa Putatgede Kendal
Kisah Sejarah Desa Putatgede Kendal /

Ternyata di Kaliwungu kyai putih dan para pengikutnya bertemu dengan sisa-sisa pasukan mataram yang gagal menaklukan Batavia, Kyai putih diterima oleh Pangeran Djuminah lalu disarankan oleh Pangeran Djuminah agar demi keamanan dan ketentraman serta usia kyai putih yang sudah mulai sepuh, kyai putih dan pengikutnya agar menyingkir dan mendirikan pondok pesantren diwilayah barat kaliwungu yaitu didaerah hutan pohon putat yang mana hutan pohon putat tersebut terbelah sebuah sungai dan sungai tersebut berbelok-belok tidak seperti sungai lainnya.

Baca Juga: 4 SMA Terbaik di Cilacap Versi LTMPT, SMA Negeri 1 Majenang Rangking Berapa?

Setelah dirasa kondisi pengikutnya sudah mampu untuk berpindah maka kyai putih bersama pengikutnya turun gunung menuju kearah barat menuju daerah seperti apa yang dipesankan oleh Pangeran Djuminah yaitu hutan pohon putat yang terbelah sebuah sungai yang berbelok-belok.

Setelah memakan waktu kuramg lebih setengah hari sampailah kyai putih di daerah seperti yang diamanatkan oleh Pangeran Djuminah dan didaerah tersebut Kyai Putih bertemu dengan seorang Mpu yang mengasingkan diri yang bernama Mpu Paku wojo setelah memperkenalkan diri kyai putih diantar oleh Mpu Paku Wojo menuju daerah yang dimaksud oleh Pangeran Djuminah dan sampailah kyai putih di hutan pohon putat,

Pada waktu istirahat bersama pengikutnya di sebelah sungai, kyai putih melihat sebuah pohon putat yang paling besar diantara pohon putat yang ada dihutan tersebut, maka kyai putih memerintahkan agar pembangunan pondok pesantren berada tepat didepan pohon putat yang besar tersebut dan menamakan pondok pesantren tersebut dengan nama Pondok pesantren Putatgede (sekarang sawah cakaran).

Baca Juga: Ramalan Bintang Zodiak Pisces Hari ini, Sabtu 29 April 2023

Kemudian karena sungai yang membelah hutan pohon putat berbelok –belok tidak seperti sungai lainnya maka kyai putih menamakan sungai tersebut dengan nama “Kali Bedo” atau dalam bahasa Indonesia yang berarti Sungai yang berbeda.

Kemudian dengan berkembangnya pondok pesantren Putatgede maka lokasi pondok tersebut menjadi ramai karena banyaknya murid-murid pendatang dari luar daerah untuk menimba ilmu dipondok kyai putih.

Dengan aktifitas yang begitu tinggi dan keramaian yang demikian maka berdatanglah para pedagang untuk berdagang di sepanjang kali Bedo maka terjadilah jual beli pakaian, bahan makanan dan lain-lain.

Baca Juga: Ramalan Bintang Zodiak Capricorn Hari ini, Sabtu 29 April 2023

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah