Karena hal itu, kemarahan kolonial Belanda, rakyatlah yang menjadi korban pada waktu itu. Hingga mengungsi ke daerah Kedongjimat Ketanggungan, untuk menghindari kekejaman kolonial Belanda terhadap rakyatnya.
Baca Juga: Ambil Segera! Kode Redeem FF Free Fire Hari Ini Minggu 23 Juli 2023, Dapatkan Hadiah Gratis
Hingga sampai dengan perang Narjalayu Paripurna, Mbah Rubi baru kembali ke Brebes dan menetap serta mengajarkan agama Islam di Desa Klampok Kabupaten Brebes.
Hingga suatu ketika, Mbah Rubi menjadi khotib sholat Jumat yang saat itu membacakan rukun, namun ada yang ketinggalan.
Hal itulah yang menjadikan rasa kekecewaan masyarakat yang dituangkan didalam kehidupan sehari-harinya dengan melakukan puasa Danau Weweh sembari menanam palawija yang berpindah-pindah dari daerah satu kedaerah lainnya.
Konon, hasil tanaman tersebut diberikan kepada rakyatnya.
Dalam perjalanan hidupnya melawan kolonial Belanda, Mbah Rubi tetap menyebarkan ajaran agama Islam hingga dirinya wafat pada tahun 1908.***