Asal Usul Adiwerna Tegal, Tempat Bergurunya Ki Gede Sebayu dan Pernah Berburu Babi Hutan yang Ganas?

- 1 September 2023, 07:45 WIB
ilustrasi Ki Gede Sebayu semasa hidupnya saat mengajar ilmu agama
ilustrasi Ki Gede Sebayu semasa hidupnya saat mengajar ilmu agama /Tangkapan Layar YouTube Bambang Puji Asmara/

PORTAL BREBES – Adiwerna merupakan salah Satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Bukan hanya kecamatan saja, melainkan Adiwerna juga dijadikan sebuah nama desa disana.

Adiwerna terkenal akan ciri khas logam dan industrinya disana, selain itu ada juga olahan tahu yang berada di Desa Adiwerna.

Ki Gede Sebayu sebagaimana diketahui pendiri Tegal pun pernah belajar ilmu dari gurunya yang ada di Adiwerna yakni Mbah Adiwerna atau Syekh Ahmad Jazuli. Yakni, dikenal tokoh ulama yang pernah berjuang sebagai penyebar agama Islam dikawasan Adiwerna pada masanya.

Baca Juga: Asal Usul Randugunting Tegal, Pernah Jadi Tempat Bersemayam Amangkurat?

Lantas, bagaimana asal usul Adiwerna?

Menurut cerita rakyat, asal usul Desa Adiwerna berkaitan dengan Ki Gede Sebayu, salah satu panglima perang Mataram yang paling dihormati. Ki Gede Sebayu adalah keturunan dari Ki Ageng Serang, seorang ulama dan tokoh penyebar agama Islam di Jawa.

Ki Gede Sebayu menikah dengan Raden Ayu Rukmi, putri dari Ki Ageng Tirtayasa, penguasa Kadipaten Sedayu. Setelah kematian Ki Ageng Tirtayasa, Ki Gede Sebayu diangkat menjadi penguasa Kadipaten Sedayu.

Baca Juga: Bank Indonesia Berupaya Mendorong Perekonomian Masyarakat Melalui Aspek Inklusifitas dan Digitalisasi

Pada suatu hari, Ki Gede Sebayu sedang berburu di hutan. Ia melihat seekor babi hutan yang sangat besar dan ganas. Babi hutan itu menyerang Ki Gede Sebayu, tetapi Ki Gede Sebayu berhasil mengalahkannya.

Di tempat babi hutan itu terbunuh, Ki Gede Sebayu menemukan sebuah sumber mata air yang sangat jernih. Ki Gede Sebayu kemudian membangun sebuah desa di sekitar sumber mata air tersebut. Desa tersebut diberi nama Adiwerna, yang berarti "air yang baik".

Desa Adiwerna terus berkembang pesat, dan akhirnya menjadi salah satu desa yang paling penting di Kadipaten Sedayu. Pada tahun 1620, Ki Gede Sebayu meninggal dunia. Ia digantikan oleh putranya, Pangeran Hanggawana.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x