Ada Apa dengan 30 September 1965? Ini Dia Sejarah Singkat G30S PKI

- 24 November 2023, 06:30 WIB
Berdasarkan arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengumpulkan lebih dari 300 arsip salah satunya sejumlah Surat Cinta Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno kepada istrinya Ratna Sari Dewi di Tokyo, Jepang, yang berisi tentang fakta baru soal G30S/PKI.
Berdasarkan arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengumpulkan lebih dari 300 arsip salah satunya sejumlah Surat Cinta Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno kepada istrinya Ratna Sari Dewi di Tokyo, Jepang, yang berisi tentang fakta baru soal G30S/PKI. /Wikipedia/

PORTAL BREBES - Peristiwa G30S PKI adalah salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Indonesia. Gerakan ini dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 30 September 1965 dengan tujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengganti ideologi negara Indonesia menjadi komunisme. Gerakan ini dipimpin oleh Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit, pemimpin terakhir PKI. Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sementara itu, beberapa lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.

Baca Juga: Sejarah Singkat Candi Prambanan, Kisah Legenda Perebutan Kekuasaan Raja Mataram!

Latar belakang terjadinya G30S PKI adalah dominasi ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (NASAKOM) yang berlangsung sejak era Demokrasi Terpimpin diterapkan, yakni tahun 1959-1965 di bawah kekuasaan Presiden Soekarno. Hal lain yang menyebabkan mencuatnya gerakan ini adalah ketidakharmonisan hubungan anggota TNI dan PKI. Pertentangan kemudian muncul di antara keduanya. Selain itu, desas-desus Kesehatan Presiden Soekarno juga turut menjadi latar belakang pemberontakan G30S PKI.

Setelah gerakan ini terjadi, Mayor Jenderal Soeharto memimpin pasukan Cakrabirawa untuk mengamankan RRI dan telekomunikasi untuk menyebarkan kabar bahwa Presiden Soekarno dan A.H. Nasution dalam keadaan selamat. Pemberontakan PKI dapat dipukul mundur dan TNI mencari tempat mayat korban G30S PKI dibuang. Keenam perwira tinggi yang menjadi korban G30S PKI antara lain Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

Baca Juga: Mengungkap Sejarah Lawang Sewu, Gedung Belanda dengan Seribu Pintu!

Setelah peristiwa G30S PKI, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang memberikan kekuasaan lebih besar kepada Presiden dan menghapuskan sistem demokrasi parlementer. Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dan memimpin Indonesia selama 32 tahun.

Peristiwa G30S PKI menjadi salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Indonesia. Meskipun telah berlalu puluhan tahun, peristiwa ini tetap menjadi bahan diskusi dan penelitian bagi para sejarawan dan masyarakat Indonesia.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x