Network
PORTAL BREBES - Sejumlah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi umum Gelombang ke-IV, Golongan II Angkatan IV hingga V dan Golongan III Angkatan XVI hingga XIX Tahun Anggaran 2022 mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar).
Latsar CPNS formasi umum Gelombang ke-IV ini dilaksanakan dari tanggal 21 Juni hingga 10 September 2022 dengan sistem pembelajaran blended learning.
Terdiri dari tahap pembelajaran mandiri dengan metode Massive Open Online Course (MOOC), distance learning, habituasi, dan klasikal yang dimulai dari tanggal 5 hingga 10 September 2022.
Baca Juga: Inilah 4 Amalan Yang Harus Dilakukan Suami Saat Usia Kehamilan Istri Memasuki Bulan Ke 4
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Yogyakarta Agus Irawan menyampaikan selamat kepada seluruh peserta CPNS yang mengikuti Latsar.
Dikutip dari situs resmi kemendagri.go.id, Latsar ini tidak hanya diikuti CPNS dari Pemkab Brebes, tapi juga Pemkab Semarang, Rembang, Kota Kediri, dan Kabupaten Kulon Progo.
Agus meminta, seluruh peserta agar dapat membangun karakter kepribadian yang dapat meningkatkan integritas sebagai PNS.
Baca Juga: Peringati HUT Ke 77, Pangkalan TNI AL Tegal Gelar Bhakti Kesehatan
Menururnya, dalam membangun karakter kepribadian ASN yang berintegritas diperlukan untuk tetap memiliki semangat nasionalisme kebangsaan.
Sehingga dapat memperkuat profesionalitas kompetensi dalam mewujudkan smart governance menuju Indonesia Emas 2045.
Selain itu, lanjut dia, para peserta Latsar CPNS dituntut untuk dapat menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN Berakhlak dan employer branding Bangga Melayani Bangsa.
Hal ini dibutuhkan sebagai fondasi budaya kerja PNS dalam melaksanakan tugas di instansinya masing-masing.
Baca Juga: Kapolres Tegal Kota Beri Pembinaan Bhabinkamtibmas
Utamanya dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap sebagai aparatur birokrasi harus dapat menjaga netralitas bebas dari intervensi politik, menghindari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta memiliki pola pikir yang melayani (dan) tidak hanya terjebak kepada rutinitas terhadap lingkungan yang semakin dinamis dan semakin disruptif,” tutupnya.***
