Network
PORTAL BREBES - Batik Salem merupakan salah satu ikon Kabupaten Brebes. Keberadaannyapun sudah sangat tua. Dimana batik tersebut telah ada sejak tahun 1917 atau sama tuanya dengan batik Pekalongan.
Batik Salem juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Berbenda (WBTB) dari Kemendikbudristekdikti pada tahun 2022 yang lalu. Karena itu, pemerintah terus membantu kualitas dan pemasaranya.
Baca Juga: Ratiban Desa Pandansari Brebes 2023, Puluhan Tumpeng Diarak ke Telaga Ranjeng
Untuk membantu melestarikan batik Salem, Pemerintah Kabupaten Brebes telah mengeluarkan kebijakan tentang Penggunaan Pakaian Dinas Harian (PDH) dari batik Salem.
"Ada dua hari yang diperintahkan untuk memakai batik Salem," kata Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin.
Selain untuk melestarikan batik Salem, penggunaan dalam PDH juga untuk mempromosikannya ke luar daerah, bahkan dunia. Hal ini karena aktifitas ASN tidak hanya di kantor saja.
“ASN tidak hanya di kantor saja, akan tetapi bekerja di lapann dan berinteraksi langsung dengan masyarakat baik di Brebes, maupun dinas luar ditingkat provinsi atau nasional, jelasnya.
Urip berharap agar para pengrajin batik untuk terus berkarya dan membuat pola-pola baru yang mungkin selama ini belum pernah ada dan belum pernah dipakai oleh siapapun.
Hal senada juga diungkapkan Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Eris Yuniarto. Ia berharap batik Salem memiliki pewarnaan dan desain khas dapat mendunia. Patut Bangga dengan Batik Salem karena selama ini Brebes baru dikenal Telor Asin dan Bawang Merahnya.
