Benarkah Herry Wirawan Predator Seks yang Cabuli 21 Santriwati Itu Sedang Mengamalkan Nikah Mut’ah?

- 11 Desember 2021, 17:59 WIB
Herry Wirawan ketua Yayasan Madani Boarding School yang melakukan aksi bejat kepada santriwati di bawah umur
Herry Wirawan ketua Yayasan Madani Boarding School yang melakukan aksi bejat kepada santriwati di bawah umur /@heru_rukunrasta

PortalBrebes.com – Nikah mut’ah sedang ramai diperbincangkan. Hal itu tidak terlepas dari fenomena predator seks, Haryy Wirawan yang mencabuli 21 santri di pesantren di Bandung.

Isu yang beredar luas di media sosial menyebutkan bahwa dalam melakukan aksi biadapnya, predator seks Harry Wirawan menjadikan nikah mut’ah sebagai modus untuk melegalkan aksinya.

Dugaan Harry Wirawan dalam menjalankan aksi bejatnya itu yang berlindung dibalik konsep nikah mut’ah itu semakin santer setelah akun @IsyahZahara3 mengungkapkan keluh kesahnya tentang ulah Harry Wirawan.

“Si santri udah didoktrin sama ajaran syiah makanya sampe ada yang melahirkan 2 kali, dan warga ga ada yang curiga satu pun karena emang adem-adem saja”, tulisnya  @IsyahZahara3 di Twitter.

Dia juga menjelaskan bahwa di pesantren tempat Harry Wirawan mengajar dan merenggut kehormatan 21 santriwatinya itu terdapat satu kamar yang digunakan khusus untuk praktek nikah mut’ah.

Baca Juga: Berubah Lagi: Santri Korban Pemerkosaan Oknum Guru di Ponpes Bandung Bertambah Menjadi 21

Benarkah Herry Wirawan sang predator seks 21 santriwati itu sedang mengamalkan nikah mut’ah? Atau dalam bahasa yang lain, benarkah Herry Wirawan berpaham syiah?

Terkait informasi yang ramai di media sosial tersebut, secara resmi mendapatkan sanggahan dari organisasi Masyarakat Ahlulbait Indonesia (ABI).

“Maka dengan ini Ormas Ahlulbait Indonesia (ABI) menyatakan bahwa informasi tersebut (isu Harry Irawan berpaham syiah) tidak benar dan menyesatkan”, bunyi petikan siaran pers sebagaimana PortalBrebes.com kutip dari website resmi Ahlulbait Indonesia, Sabtu, 11 Desember 2021.

ABI juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak percaya dengan berita yang menyesatkan tersebut. Bahkan mereka juga tak segan-segan untuk menempuh langkah-langkah yang diperlukan terhadap pihak-pihak yang menyebarkan isu menyesatkan tentang Muslim dan ajaran keislaman Syiah di media sosial.***

Editor: Kumarudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah