Bom Meledak dalam Mobil di Afghanistan , 30 Anggota Pasukan Keamanan Dilaporkan Tewas

- 29 November 2020, 20:50 WIB
Pasukan NATO tiba di lokasi serangan bom mobil di Kabul, Afghanistan, Minggu (10/8/2020). Pelaku serangan bom bunuh diri di Kabul menewaskan setidaknya empat warga sipil Afghanistan, termasuk anak-anak, serta melukai puluhan lainnya, kata pihak keamanan Afghanistan. /ANTARA/
Pasukan NATO tiba di lokasi serangan bom mobil di Kabul, Afghanistan, Minggu (10/8/2020). Pelaku serangan bom bunuh diri di Kabul menewaskan setidaknya empat warga sipil Afghanistan, termasuk anak-anak, serta melukai puluhan lainnya, kata pihak keamanan Afghanistan. /ANTARA/ /

PORTAL BREBES -  Sebanyak 30 anggota pasukan keamanan  dilaporkan tewas setelah bom meledak dari dalam mobil di Provinsi Ghazni, Afghanistan.

Jumlah korban jiwa menurut laporan pihak pemerintah setempat, kemungkinan korban tewas masih akan bertambah karena kekuatan bom yang tinggi dan lokasi ledakan di pusat kota.

Direktur Rumah Sakit Provinsi di Ghazni, Baz Mohammad Hemat, seperti yang dikutip PortalBrebes.Com dari laman ANTARA, berjudul ‘Prihatin, Bom meledak di Afghanistan, 30 petugas keamanan tewas’, Minggu (29/11/2020), mengatakan pihaknya telah menerima 30 mayat dan 24 orang yang luka-luka.

Baca Juga: Salah Tes di Laboratorium Pemerintah, 1.311 Orang di Inggris Terlanjur Divonis Positif Covid

"Seluruh korban adalah aparat keamanan," katanya.

Bom itu menghancurkan sebuah bangunan milik badan keamanan masyarakat, lembaga yang berada di bawah naungan kepolisian Afghanistan.

Ledakan turut pula merusak pemukiman penduduk yang ada di sekitar bangunan tersebut. Petugas mengatakan di tempat itu kemungkinan akan ada lebih banyak korban.

Baca Juga: Mike Tyson Terima Hasil Seri saat Melawan Roy Jones Jr

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengonfirmasi adanya bom yang meledak di Ghazni. Namun, ia tidak menyebutkan objek yang jadi sasaran aksi teror dan prediksi jumlah korban akibat insiden tersebut.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror itu.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, saat dihubungi, tidak mengonfirmasi atau membantah kemungkinan pihaknya bertanggung jawab atas ledakan itu.Baca Juga: Pemerintah Berencana Mengurangi Cuti Bersama, Masyarakat Memilih Tetap Melancong Akhir Tahun

Dalam beberapa bulan terakhir, ledakan bom dalam mobil cukup banyak terjadi di Afghanistan, meskipun Taliban dan pemerintah masih duduk di meja runding untuk membahas penyelesaian konflik bersenjata di Afghanistan.

Perundingan damai antara dua kubu saat ini berlangsung di Doha, ibu kota Qatar.

Menurut pemerintah dan lembaga-lembaga asing, jumlah serangan teror dan aksi kekerasan di Afghanistan masih relatif tinggi. Negara-negara asing menuntut Pemerintah Afghanistan dan Taliban segera melakukan gencatan senjata.

Baca Juga: Hari Ini Minggu 29 November 2020 Harga Emas Antam Rp521.000 Per 0,5 Gram

Bom juga meledak di Provinsi Zabul, hari ini (29/11/2020) dan seorang pejabat tinggi di provinsi diyakini jadi sasaran aksi teror. Satu orang diperkirakan tewas dan 23 lainnya luka-luka, kata Gul Islam Syaal, juru bicara gubernur di Zabul.

Kepala Dewan Provinsi Zabul, Haji Ata Jan Haqbayan, menderita luka ringan akibat bom yang meledak di dekat iring-iringan kendaraannya.

Sejauh ini, belum ada juga yang mengaku bertanggung jawab akibat serangan terhadap Haqbayan, salah satu orang yang cukup vokal mengkritik Taliban. ***

Editor: Eko Saputra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah