Presiden Jokowi :Keterbatasan di Tengah Pandemi, Tidak Halangi ASN untuk Bekerja Sigap dan Cepat

- 29 November 2020, 18:45 WIB
 Presiden  Jokowi memberikan sambutan secara virtual pada acara peringatan HUT  Korpri Ke-49. /ANTARA/
Presiden Jokowi memberikan sambutan secara virtual pada acara peringatan HUT Korpri Ke-49. /ANTARA/ /

 

PORTAL BREBES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kesulitan dan keterbatasan yang ada di tengah pandemi, tidak menjadi penghalang bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat bekerja dengan sigap dan cepat.

"Saya tahu dalam menjalankan tugas dari negara pasti ditemui banyak kesulitan, pasti memiliki banyak keterbatasan. Namun, saya berharap kesulitan dan keterbatasan itu tidak menjadi penghalang bagi kita untuk dapat bekerja dengan sigap dan cepat untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan baik di bidang kesehatan maupun ekonomi," ujar Presiden dalam sambutannya secara virtual pada peringatan HUT Korpri Ke-49, di Jakarta, seperti yang dikutip Portal Brebes.Com dari laman ANTARA, berjudul ‘Presiden apresiasi semangat pengabdian anggota Korpri di tengah pandemi’, Minggu (29/11/2020).

Presiden menegaskan bahwa saat ini pemerintah harus terus mempercepat reformasi birokrasi dan struktural. Pandemi yang melanda saat ini memberi momentum perubahan fundamental dari cara-cara biasa menjadi cara-cara luar biasa.

Baca Juga: Menderita Lupus Kronis, Selena Gomez Jalani Operasi Transplatasi Ginjal

Para birokrat kini harus terbiasa memanfaatkan teknologi. Era pandemi sekarang ini adalah momentum sebagian besar birokrat harus bekerja dari rumah, mempercepat transformasi digital, serta menjadikan aparat birokrasi lebih adaptif dan lebih terampil memanfaatkan teknologi dengan mengedepankan inovasi dan kreativitas.

"Selain itu, reformasi struktural sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi. Regulasi yang rumit dan menghambat kreativitas kerja harus dipangkas dan disederhanakan. Kelembagaan pemerintahan yang gemuk, tumpang tindih, dan tidak efisien harus segera diintegrasikan," jelasnya.

Jenjang eselonisasi yang panjang harus dapat dipangkas untuk mempercepat pengambilan keputusan, serta SOP yang panjang dan kaku harus dapat diringkas dan lebih fleksibel serta berorientasi pada hasil. Konsekuensinya, kompetensi SDM aparatur sipil negara harus menyesuaikan.

Baca Juga: Malaysia Tunda Pemilu Hingga Pandemi Corona Usai

Halaman:

Editor: Eko Saputra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x