Tokyo Waspada Tingkat Tinggi, Lonjakan Penderita Covid-19 Harian Mencapai 800 Orang

- 17 Desember 2020, 17:00 WIB
Perempatan Shibuya, Tokyo, Jepang/Pixabay/
Perempatan Shibuya, Tokyo, Jepang/Pixabay/ /

Wabah virus corona telah menyebabkan beras dan mi instan menghilang dari rak-rak supermarket di Tokyo tahun ini, Kaoru Okada, 36, memutuskan untuk meninggalkan ibu kota karena khawatir dengan ketahanan pangan.

Okada menetap di kota Saku, Jepang tengah, prefektur Nagano, sekitar 160 kilometer barat laut Tokyo, mempertahankan bisnis ritel dan ekspor daringnya sambil menanam sayuran di pertanian dan menumbuk padi.

"Saya pindah dari Tokyo pada Juni setelah larangan perjalanan domestik dicabut. Saya berpikir sekarang adalah kesempatan sekali seumur hidup," kata Okada.

Baca Juga: Perhatian! Vaksinasi Covid-19 Gratis, Jokowi Larang Rumah Sakit Pungut Biaya

"Tinggal dekat dengan pusat penghasil makanan dan koneksi dengan petani memberi saya rasa aman."

Karena pandemi telah mendorong banyak perusahaan untuk mengizinkan bekerja dari rumah. Hal itu juga menyebabkan populasi mengalir keluar dari Tokyo - pertama kali terjadi dalam beberapa tahun, data pemerintah terbaru menunjukkan.

Pergeseran ini dapat mendorong Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang menjadikan revitalisasi wilayah pedesaan Jepang yang sebagai penyangga utama dari program sosioekonominya.***

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah