Takahiro Shiraishi, Pembunuh Berantai Asal Jepang yang Ingin Menikah Sebelum Dihukum Gantung

- 20 Desember 2020, 12:42 WIB
Takahiro Shirashi, pria berusia 30 tahun itu mendapatkan julukan 'Twitter Killer' karena menggunakan platform Twitter untuk memikat para korbannya ini, ingin menikah sebelum mati di tiang gantungan.
Takahiro Shirashi, pria berusia 30 tahun itu mendapatkan julukan 'Twitter Killer' karena menggunakan platform Twitter untuk memikat para korbannya ini, ingin menikah sebelum mati di tiang gantungan. /pressfrom.info/

PORTAL BREBES Takahiro Shiraishi, seorang pembunuh berantai asal Jepang yang membunuh sembilan korbannya dengan cara dimutilasi,  mengaku ingin menikah sebelum dirinya dihukum gantung

"Saya berpikir akan menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk memiliki seseorang yang bisa mendukungku. Dia bisa datang dan menemuiku di sini, dan membawakan banyak hal untukku," ucap Shiraishi seperti yang dikutip PortalBrebes.com dari laman SEPASI, berjudul, ’Sebelum Dihukum Gantung, Seorang Pembunuh Berantai di Jepang Ingin Menikah’,  Minggu 20 Desember 2020.

Shiraishi menambahkan, dirinya ingin memiliki seseorang yang bisa memberikannya dukungan sebelum dia bertemu dengan tiang gantung.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Hari Ini Minggu 20 Desember 2020 : Gaji Naik, Hindari Minum Kopi

"Jika aku bisa melakukan itu maka dia bisa bertemu denganku bahkan ketika aku pergi ke Rumah Tahanan Tokyo. Saya mendambakan untuk bisa bertemu dengan seorang gadis normal dan menikahinya," imbuhnya.

Shiraishi dikenal telah lama menjadi seseorang yang kerap memanfaatkan kelemahan orang lain.

Hal kriminal pertama yang dilakukan adalah sebagai pencari wanita untuk dijadikan budak prostitusi.

Kemudian Shiraishi berubah menjadi seorang pembunuh yang tidak pernah terlihat menyesal atas perbuatan biadabnya tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Hari Ini Minggu 20 Desember 2020 : Jangan Berfikir Terlalu Dalam, Tetap Berhat

Shiraishi memanfaatkan media sosial Twitter guna memancing delapan orang wanita yang menyatakan ingin bunuh diri untuk datang ke rumahnya.

Di dalam rumah seluas 13,5 meter persegi tersebut Shiraishi kemudian membius, merampok, memperkosa, membunuh, dan akhirnya memotong tiap anggota tubuh delapan wanita yang menjadi korbannya tersebut.

Selain membunuh kedelapan wanita tersebut, Shiraishi juga diketahui membunuh seorang teman laki-laki dari korban wanita pertamanya lantaran hampir mengungkap perbuatan kriminalnya tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 20 Desember 2020 Pisces : Lindungi Hubungan Anda dari Ketegangan dan Argumen

Perbuatan kejinya tersebut, dilakukan oleh Shiraishi dalam kurun waktu tiga bulan sejak Agustus hingga Oktober 2017.

Adapun sebagai barang bukti, pihak kepolisian setempat menemukan sembilan kepala manusia dan 240 tulang di dalam sebuah kotak pendingin pada Halloween 2017 silam.

Shiraishi pada awalnya sangat mendambakan cinta dan ketika dia mencari korban wanita pertamanya, dia menginginkan seorang wanita yang bisa tinggal bersamanya dan hidup bersama tanpa harus bekerja.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Hari Ini Minggu 20 Desember 2020: Keuangan Bagus dan Coba Lakukan Yoga

Segala pengalaman yang dia miliki saat mencari wanita untuk dijadikan budak seks di Distrik Kabukicho Shinjuku menjadikan Shiraishi terampil dalam mencari wanita-wanita yang tengah rentan dengan membisikkan banyak hal manis kepada para wanita tersebut.

Dalam mencari korbannya Shiraishi menggunakan dua akun Twitter. Pada salah satu akun (@hangingpro), dia mengaku sebagai seorang guru bunuh diri dengan profil "Hangman" yang terampil dalam membantu orang mengakhiri hidup mereka.

Pada akun lainnya, Shiraishi menggambarkan dirinya sebagai seorang pria sedih yang berharap bisa bertemu dengan orang-orang yang ingin melakukan perjanjian bunuh diri.

"Saya pikir akan lebih mudah membujuk orang-orang dengan beberapa kekhawatiran atau masalah. Lebih mudah untuk memberikan mereka sebuah ide," kata Shiraishi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 20 Desember 2020 Aquarius : Persenjatai Diri Anda dengan Kesabaran

Adapun modus operandi yang dilakukan Shiraishi untuk banyak kasus hampir serupa satu sama lain.

Sebelum mengeksekusi korbannya, Shiraishi menunjukkan sikap simpatik terhadap penderitaan mereka dan kemudian mempermainkan perasaan mereka dengan hal-hal manis agar para korban terjerumus masuk ke dalam jebakannya.

Selain itu, terlepas dari serius atau tidaknya hubungan Shiraishi dengan para korbannya, yang pasti dia langsung membuang korban wanitanya ketika dia melihat tidak ada lagi kegunaan mereka untuknya.

Baca Juga: Rapid Antigen Picu Anjloknya Reservasi Hotel Libur Akhir Tahundi DIY , Pembatalan Mencapai 17 Persen

Entah karena mereka miskin dan tidak dapat mendukung gaya hidupnya atau karena Shiraishi takut korbannya akan melaporkan pelecehan seksual yang dia lakukan.

"Saya pikir saya bisa mendapatkan uang tanpa bekerja, sambil memuaskan hasrat seksual saya," kata Shiraishi.

Sebelum membunuh dan memutilasi, Shiraishi diketahui merampok korbannya dengan nominal beberapa ratus hingga puluhan ribu Yen.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 20 Desember 2020 Capricorn : Lelah, Istirahat dan Isi Ulang Baterai Anda

Selain sebagai pembunuh berantai, Shiraishi juga merupakan seorang pembunuh berdarah dingin.

Dia mengaku tak memiliki perasaan menyesal sedikit pun atas perbuatannya membunuh dan memutilasi sembilan orang korbannya.

"Itu adalah kehidupan yang sangat nyaman dan menyenangkan. Saya merasa menyesal karena saya tertangkap dan saya tidak punya perasaan lain selain itu," pungkas Shiraishi pada saat menghadiri pengadilan atas kasusnya.***/Ridwan Aji Pitoko/SEPASI/

 

 

 

Editor: Eko Saputra

Sumber: Sepasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah