Mahathir Mohamad Sebut Malaysia Baru Partial Lockdown dan Belum Total Lockdown

- 2 Juni 2021, 17:01 WIB
Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menilai Malaysia baru berada pada kondisi "Partial Lockdown" dan belum sampai "Total Lockdown"./Youtube/@Dr Mahathir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menilai Malaysia baru berada pada kondisi "Partial Lockdown" dan belum sampai "Total Lockdown"./Youtube/@Dr Mahathir Mohamad /

PORTAL BREBES - Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menilai Malaysia baru berada pada kondisi "Partial Lockdown" dan belum sampai "Total Lockdown".

Penilain itu disampaikan karena masih banyak menjumpai orang bekerja dan mobil lalu lalang di jalan di Malaysia.

Hal itu disampaikan Mahathir dalam pernyataannya yang diunggah di channel Youtube Dr. Mahathir Mohamad, Selasa 1 Juni 2021.

"Saya ucapkan selamat kepada pemerintah karena mengadakan pembatasan total namun sepertinya tidak total karena banyak orang yang bisa keluar bekerja dan di jalan-jalan juga kadang kita jumpa banyak mobil yang lalu lalang di jalan-jalan," katanya seperti dikutip PortalBrebes.Com dari channel Youtube Dr. Mahathir Mohamad.

Artinya, kata Mahathir, masih ada pengecualian pada orang tertentu sehingga tidak jadi total.

"Saya sendiri menerima 'total lockdown'. Saya tidak pergi bekerja. Saya duduk di rumah. Jemu duduk di rumah tetapi apa boleh buat karena kita akan patuh pada pembatasan total," katanya.

Baca Juga: Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Wajibkan Pedagang Kuliner Memasang Daftar Harga

Tetapi pendiri Partai Pejuang tersebut mengaku memperoleh informasi dari pemerintah yang mengumumkan "total lockdown" padahal semestinya semestinya mengumumkan "partial lockdown" atau pembatasan sebagian.

"Kalau mengumumkan pembatasan total baru benar pada dua Minggu awal pandemik Covid-19 dimana saat itu tidak ada mobil dan lalu lalang orang-orang di jalan," katanya.

Ia berharap usaha tersebut dilaksanakan dengan menggunakan semua vaksin.

"Saya mendengar vaksin sputnik Rusia belum juga disetujui. Saya berpendapat sepanjang vaksin tersebut baik digunakan di negara lain tidak perlu bersusah-susah diuji. Kalau vaksin tersebut digunakan di negara maju seperti Inggris atau Amerika digunakan saja. Inggris belum sampai 80 persen vaksinasinya tetapi sudah ada dampak," katanya.

Mahathir meminta ada upaya bersama gigih untuk menyuntikkan vaksin dan jangan menunggu sampai orang datang ke tempat vaksinasi.

Baca Juga: Erick Tohir Akui Utang Garuda Indonesia Sampai Rp70 Triliun dan Tawarkan Pensiun Dini Pada Karyawan

"Kita pergi ke mereka bisa menyewa bus atau mobil. Tidak perlu terlalu banyak uang, kita memiliki ribuan dokter, satu dokter di satu tempat cukup untuk melakukan vaksinasi," katanya.

Mahathir bercerita ia memiliki daerah pemilihan di Pulau Tuba yang di dalamnya terdapat orang tua yang mengaku berusia 130 tahun walaupun masih perlu di-cek.

"Kita bisa pergi ke tempat tersebut dengan menaiki boat atau perahu kemudian mendirikan pusat vaksinasi untuk melakukan vaksinasi orang-orang di sana," katanya.

Pada hari kedua pembatasan penuh di Kuala Lumpur sejumlah pertokoan non utama seperti toko mainan di Jalan Raja Laut nampak tutup dan hanya kedai makanan, apotik dan toko swalayan yang buka.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Youtube @Dr Mahathir Mohamad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x