Pemanfaatan Belum Maksimal, Mayoritas Penggunaan Air Bersih di Tegal Sebatas Untuk Masak

15 Juni 2022, 16:11 WIB
Direktur Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal Hasan Suhandi S.E saat gelar Sosialisi pemanfaatan air bersih di balai Kelurahan Debong Kidul, Rabu (15/6/2022) /Riyanto Jayeng/

PORTAL BREBES- Pemanfaatan air bersih di kalangan masyarakat  umum belum maksimal. Diketahui mayoritas baru sebatas untuk kebutuhan memasak dan minum, sedangkan untuk urusan mandi, kamar kecil dan mencuci rata-rata masih menggunakan metode lama yaitu air sumur.

Baca Juga: Atmo Tan Sidik, Puisi Untuk Almarhum Eril Putra Gubernur Ridwan Kamil

Hal itu disampaikan oleh Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Bahari (PUDAM) Kota Tegal, Hasan Suhandi S.E dalam acara sosialisasi manfaat air bersih di Balai Kelurahan Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Rabu 15 Juni 2022 siang.

Baca Juga: Wakil Walikota dan Seniman Tegal Gelar Doa dan Tahlil Untuk Eril Putra Ridwan Kamil

"Dari data yang ada, untuk masyarakat Debong Kidul masih belum maksimal dalam memanfaatkan air bersih, rata-rata baru digunakan untuk minum dan masak saja, jadi masih dibawah 5 kubik per harinya," kata Hasan.

Menurut Hasan, jika rata-rata pemakaian air bersih mencapai 10 kubik per hari maka dipastikan pemanfaatan air bersih selain untuk masak dan minum, juga untuk mandi dan mencuci.

Baca Juga: SD THHK Kota Tegal Gelar Pentas Seni Budaya, Tanamkan Nilai-nilai Pancasila

"Saya berharap ada kesadaran dari masyarakat untuk selalu menggunakan air bersih dari Tirta Bahari semaksimal mungkin. Tidak sekedar bersih tapi juga menyehatkan, karena air bersih dari PUDAM sudah melalui uji klinis dan laboratorium yang dilakukan setiap bulan sekali," ujar Hasan.

Baca Juga: Cara Wakil Wali Kota dan Seniman Tegal Beri Penghormatan pada Almarhum Eril

Sementara, Kabag Hubungan Pelanggan PUDAM Kota Tegal, UU J Purnamasari S.E mengatakan, sosialisasi pemanfaatan air bersih dimaksudkan untuk mengajak masyarakat terbiasa menggunakan air bersih, baik untuk dikonsumsi maupun untuk mandi dan mencuci.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Kepengurusan LSM Abang Tidar Direstrukturisasi

Menurutnya, saat ini ada 498 pelanggan PUDAM di Debong Kidul, namun hampir belum semuanya bisa memanfaatkan air bersih yang ada secara maksimal.

"Mumpung ada air bersih yang mengalir lancar, hendaknya dapat dimanfaatkan secara maksimal, sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan," katanya.

Baca Juga: Wah, Hari Pertama Operasi Patuh, Ada 20.047 Pelanggaran Lalu Lintas

Lebih jauh dikatakan, berkaitan dengan tarif PUDAM, terbagi atas beberapa klasifikasi. Adapun di Kota Tegal, tarif yang diterapkan adalah berdasarkan pemakaian riil, hal ini berbeda dengan tarif PUDAM di wilayah tetangga.

Diberitahukan, berdasarkan Perwalkot Tegal Nomor 4 Tahun 2014 tentang tarif air minum yang diterbitkan 17 Maret 2014, jenis pelanggan dan tarif dibedakan menjadi 5 kelompok.

Baca Juga: Walikota Tegal Bernyanyi dan Berjoget Meriahkan Deklarasi Restrukturisasi LSM Abang Tidar

Kelompok 1, yaitu sosial umum dengan tarif Rp 2400 per 1-10 kubik dan jika pemakaian lebih dari 10 Kubik, maka per tambahannya sebesar Rp 2700 per kubik. Sedangkan untuk sosial khusus dengan tarif Rp 2700 per 1-10 kubik dan pertambahan di atas 10 kubik Rp 2700 per jumlah kubikisasi pemakaiannya.

Baca Juga: Restrukturisasi LSM Abang Tidar, Eri Sujono Tetap Jabat Ketua Umum

Kelompok 2 yaitu Rumah Tangga A dengan tarif 1-10 kubik sebesar Rp 3000 dan besaran tarif setelah 10 kubik adalah Rp 5450. Rumah tangga B, tarif per 1-10 kubik Rp 3750 dan per tambahannya Rp 7500 per kubik nya. Rumah tangga C besaran tarif per 1-10 kubik adalah Rp 4500 dan per tambahannya Rp 8100. Instansi Pemerintah yaitu Rp 5250 dan besaran tarif tambahannya Rp 8250.

Baca Juga: Bocah 9 Tahun Asal Tegal Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan di Embung Pengairan Dukuhdamu

"Jika kita adalah jenis pelanggan Rumah Tangga B dengan pemakaian hanya 5 kubik maka biaya yang harus dibayarkan adalah 3.750 x 5,  jika pemakaian 11 kubik, maka yang harus dibayarkan adalah Rp 3.750 x10=37.5000+7500," jelasnya.

Sementara dalam sesi tanya jawab, Ketua LPMK Debong Kidul, Sudaryo menyampaikan agar setelah penggalian instalasi jaringan baru, secepatnya bekas galian bisa dirapikan seperti semula.

Sudaryo juga berharap ada program pemasangan sambungan gratis untuk 10 pelanggan pertama.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler