Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia dari 3 Daerah Gelar Seminar di Tegal, Begini Pesan Wali Kota Tegal

5 Februari 2023, 15:00 WIB
Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono saat pidato pada pembukaan seminar dan konferensi IAI fi Kota Tegal, Minggu (5/2/2023) siang. /Dok Humas Pemkot Tegal

PORTAL BREBES- Pengurus Cabang Ikatan apoteker Indonesia ( PC IAI) dari tiga daerah yaitu, cabang Kabupaten Tegal, cabang Kota Tegal dan cabang Brebes gelar seminar dan konferensi di Hotel Bahari inn, Kota Tegal, Minggu 5 Pebruari 2023 siang.

Dalam pidato pembukaan, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono berpesan, agar apoteker memiliki kompetensi dan profesionalisme di bidangnya.

Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh apoteker di hari-hari yang akan datang.

Baca Juga: Tepis Tuduhan Kriminalisasi Pembangunan, Kabid Humas Jateng : Ada Illegal Mining

Dedy Yon mengatakan, Kompleksitas tantangan itu meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat.

Dedy Yon juga mengatakan, bahwa apoteker adalah profesi penting dalam dunia medis dan farmasi. apoteker bertanggung jawab dan berwenang meramu obat yang tepat.

Baca Juga: Mencoba Mencicipi Jajanan Kue Tradisional Indonesia, Park Chanyeol dan Sehun: ‘Enak Sekali’

Namun belum banyak orang menyadari pentingnya keberadaan apoteker dalam dunia farmasi.

“Oleh karena itu, eksistensi profesi apoteker harus ditingkatkan agar apoteker dapat tampil di tengah-tengah masyarakat dengan kepercayaan diri yang tinggi serta diakui profesionalitasnya oleh masyarakat,” ujar Dedy Yon.

Hal senada disampaikan Plh. Sekda Kota Tegal yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Dr. dr. Sri Primawati Indraswari, Sp.KK., M.M., M.H., yang mengatakan, pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi sekarang menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Baca Juga: Baru Kenalan, Kapolres Pemalang Langsung Dicurhati Warga Bantarbolang : Mohon Jangan Panik

Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien.

Apalagi dijaman era digital society 5.0 dimana konsep ini bertujuan untuk memudahkan kebutuhan manusia dengan penggunaan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern namun masih mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.

Menurut Prima, semakin tingginya tuntutan masyarakat dan semakin berkembangnya pelayanan yang diberikan menuntut apoteker harus mampu memenuhi keinginan dan tuntutan masyarakat yang beragam.

Baca Juga: Resep Bikin Jajanan Pasar atau Jajanan Tradisional yang Mudah dan Simpel, Bisa Jadi Ide Jualan lho

Sementara itu, Wakil Ketua III, PD IAI Jawa Tengah Kadek Bagiana yang hadir dalam kesempatan menitik beratkan pada pemahaman apoteker kepada tantangan kedepan agar senantiasa mengikuti perkembangan-perkembangan dalam hal ke farmasian.

Terkait dengan perkembangan kefarmasian, ada dua hal yang menjadi perhatian Kadek Bagiana, yaitu pemahaman kepada perundang-undangan yang berlaku, akan berlaku dan perkembangan teknologi di dunia kefarmasian, termasuk peningkatan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler