Kota Tegal Tiap Hari Memproduksi 250 Ton Sampah

- 1 Desember 2020, 18:42 WIB
Wakil Walikota Tegal, M JUmadi turut menjadi narasumber di acara Webinar Yok Yok Ayok! Daur Ulang , Selasa (1/12/2020)./
Wakil Walikota Tegal, M JUmadi turut menjadi narasumber di acara Webinar Yok Yok Ayok! Daur Ulang , Selasa (1/12/2020)./ /

PORTAL BREBES –  Wakil Walikota Tegal, M Jumadi mengatakan, setiap hari warga Kota Tegal memproduksi 250 ton sampah dan 30 persen di antaranya adalah sampah plastik. Namun, yang mampu dikirim ke industri daur ulang baru 10 persen, sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS).

“Terdapat juga sebesar 214 ton total timbunan sampah TPAS, serta 16 ton volume sampah anorganik di Kota Tegal. Dari jumlah tersebut, yang saat ini mampu dikirim ke industri daur ulang baru 10% dan sisanya akan berakhir di TPA,” ujar Jumadi saat menjadi Narasumber Webinar Yok Yok Ayok! Daur Ulang dengan topik “Apakah Tempat Pembuangan Akhir Tanpa Sampah Plastik di Indonesia Dapat Dicapai dengan Adanya Larangan Plastik Sekali Pakai? Pentingnya Peran Pemerintah Daerah, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga: DPRD DKI Minta Roda Pemerintahan Tetap Normal, Agar Bisa Memberikan Layanan Maksimal

Jumadi mengungkapkan Pemkot Tegal berkomitmen terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang merupakan permasalahan kompleks bagi hampir seluruh daerah. Mulai dari pengelolaan sampah di 21 TPS dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), pemanfaatan sampah kantong kresek untuk bahan baku sepatu dan kerajinan lainnya. Bahkan, jalan di Kompleks Balai Kota Tegal dibuat dari aspal yang dicampur dengan limbah plastik.

Menurut Wakil Wali Kota Tegal, penyelesaian masalah sampah plastik harus diselesaikan dari hulu ke hilir dan secara menyeluruh, tidak bisa hanya dari satu sisi saja, seperti pelarangan saja.

Baca Juga: Pangandaran Splash Park, Lokasi Wisata Baru di Kabupaten Pangandaran

“Diperlukan sistem yang terintegrasi antar berbagai pihak dan sirkular agar permasalahan sampah terutama sampah plastik di Kota Tegal dapat diselesaikan di tingkat rumah tangga dan di TPS 3 R. Sehingga hanya sampah-sampah residu yang tidak bisa diolah saja yang akan dibuang ke TPA, bukan pelarangan penggunaan plastiknya,” imbuh Jumadi.

 Dia juga mengajak untuk bersahabat dan memanfaatkan sampah plastik. Sebab awalnya tidak ada sampah plastic. Namun, sebagai hasil pola kehidupan manusia sehari-hari, maka barulah tercipta sampah plastik.

Baca Juga: Manchested United Lawan Watford dan Manchester City Jamu Birmingham City di Ajang Piala FA 2020

Halaman:

Editor: Eko Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x