Selain penghuni teknologi, Ganjar juga mengajar para penjual batik untuk mulai memasarkan produk melalui digital. Hal itu tentu harus ada perbaikan dan inovasi desain dan cara pemasaran.
Baca Juga: Penjaga SD Ingin Masuk Database BKN? Begini Saran dari Komisi I DPRD Kabupaten Tegal
“Kita mesti masuk ke dunia digital, pemasarannya harus mulai pakai digital. Maka desain harus diperbaiki, cara menampilkan produk juga harus dengan foto yang bagus. Ini harus dilatih,” ungkap Ganjar Pranowo.
Guna mendukung perbaikan dan inovasi desain batik, Ganjar berharap lebih banyak sekolah yang menyediakan pendidikan desain. Sebab desainer harus ada peremajaan, sehingga model-model yang dihasilkan beragam.
“Saya kira harus ada sekolah desain. Khusus desain batik sih tidak, tapi bisa melalui penjurusan, salah satunya jurusan desain batik. Penting itu didirikan dan harus ada di Kota Pekalongan. Saat ini sudah ada di perguruan tinggi, tinggal lebih banyak workshop-nya, sehingga semua orang bisa belajar di situ,” jelasnya.***