Sektor Perbankan Wilayah OJK Tegal Stabil dan Tumbuh Positif

- 9 Februari 2023, 15:18 WIB
Kepala OJK Tegal Noviyanto
Kepala OJK Tegal Noviyanto /Sari

PORTAL BREBES - Sejalan dengan kinerja perekonomian domestik yang cukup baik, kondisi perbankan juga terjaga baik, dengan risiko kredit yang menurun dan terjaga rendah dibarengi tingkat profitabilitas yang meningkat seiring dengan naiknya pendapatan bunga dari meningkatnya penyaluran kredit baru. Kecukupan likuiditas juga masih memadai dan diyakini mampu mendukung ekspansi kredit di tengah naiknya permintaan. Lebih lanjut, tingkat permodalan bank masih terjaga tinggi untuk menjadi buffer yang cukup memadai dalam mengantisipasi potensi risiko yang dihadapi.

Otoritas Jasa Keuangan Tegal mencatat sektor perbankan yang stabil selama tahun 2022, tercermin dari angka pertumbuhan yang positif pada Aset, Dana Pihak Ketiga maupun penyaluran Kredit yang tumbuh masing-masing 9,03%, 3,51% dan 8,71% yoy. Di tengah perkembangan tersebut, kredit nonlancar masih sangat terkendali sebesar 2,74% posisi Desember 2022.

Kepala OJK Tegal Noviyanto Utomo mengatakan, pada tahun 2022, perbankan di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan telah mengucurkan kredit sebesar Rp48,40 triliun, dengan porsi penyaluran Bank Umum baik konvensional dan syariah/UUS sebesar Rp45,85 triliun (94,73%) dan sisanya sebesar Rp2,55 triliun (5,27%) merupakan porsi BPR dan BPRS. Porsi penyaluran terbesar berada di Kota Tegal Rp14,77 triliun (30,52%) dan Kota Pekalongan Rp11,43 triliun (23,62%).

Baca Juga: Dari Sarasehan PWI, Wali Kota Tegal: Wartawan harus Netral dan Profesional

Kredit Modal Kerja mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 10,57% yoy menjadi Rp26,71 triliun, sedangkan Kredit Konsumtif dapat tumbuh menjadi Rp16,69 triliun atau 6,40% yoy bahkan Kredit Investasi mampu tumbuh sebesar 6,85% yoy menjadi Rp4,99 triliun sehingga secara statistik Kredit perbankan pada Desember 2022 berada di zona positif.

Pada Kredit Modal Kerja, sektor Perdagangan Besar dan Eceran memiliki porsi terbesar dalam penyaluran kredit di wilayah kerja OJK Tegal, yaitu sebesar Rp18,22 triliun (9,28% yoy) yang disusul Industri Pengolahan sebesar Rp4 triliun (12,87% yoy) dan Pertanian, Perburuan, Kehutanan sebesar Rp2,42 triliun (25,37% yoy). Sementara itu, pertumbuhan tertinggi sepanjang tahun 2022 berada pada sektor Real Estate dan Persewaan (30,56% yoy), Jasa Kemasyarakatan, Sosbud, Hiburan (25,83% yoy) dan Pertanian, Perburuan, Kehutanan (25,37% yoy), serta menunjukkan ketiga sektor tersebut mampu bangkit kembali setelah masa Normal Baru pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pelanggar Berpotensi Fatalitas Kecelakaan Bakal Ditindak Tegas Polisi

Penyaluran Kredit kepada UMKM mampu tumbuh double digit (10,68% yoy) menjadi sebesar Rp27,44 triliun dimana share kredit UMKM terhadap total kredit perbankan terjadi peningkatan dari 55,70% pada posisi Desember 2021 menjadi 56,71% pada Desember 2022. Sedangkan pada BPR baik konvensional dan syariah, pertumbuhan Aset, DPK dan Kredit masih mencatatkan pertumbuhan positif secara yoy.

Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,51% yoy menjadi Rp40,10 triliun. Dari sisi suku bunga, transmisi kebijakan penurunan suku bunga telah diteruskan pada penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif. Penghimpunan dana bank umum baik konvensional maupun syariah mendominasi Rp37,67 triliun (93,96%) sedangkan sisanya pada BPR dan BPRS. Dari sisi pertumbuhan perbankan syariah, dana pihak ketiga mampu tumbuh menjadi Rp2,68 triliun dengan porsi 6,69%.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x