"Intinya di Kabupaten Tegal, krisis tokoh kepemimpinan. Bukan tokoh pemimpin, karena beda arti," pungkasnya.
Baca Juga: Selama 2 Hari Job Fair Slawi Ageng 2023, Banyak Pencari Kerja Melamar pada 3 Perusahaan Ini
Dengan banyaknya baliho yang sudah bermunculan di Kabupaten Tegal, lanjut Supri, terkesan seperti perang baliho.
"Padahal sebetulnya masyarakat tidak hanya butuh baliho saja, namun peran dari tokoh kepemimpinan yang menjadi figur itu," ungkapnya.
Kepemimpinan yang dimaksud, lanjut ia, bahwa kepemimpinan yang bisa mengekploitasi sumber daya manusia di Kabupaten Tegal.***