Ratusan Warga Jrakah Boyolali Menolak Mengungsi, Lebih Percaya Mitos Nenek Moyang

- 15 November 2020, 10:43 WIB
boyolali.go.id
boyolali.go.id /

Menurut Tumar, mitos yang dipercayai warga lereng Merapi di Desa Jrakah sangat kuat. Mereka sulit untuk dievakuasi ke TPPS Bale Desa Jrakah.

"Dia tetap pakai mitos larinya ke utara dan timur. Maka kami juga mengatakan ketika ada istilahnya pengungsian besar besaran maka larinya ke Dukuh Jarak, dan bisa diangkut ke desa saudara sister vilage Desa Karanggeneng, Boyolali Kota," ungkap Kades Tumar.

Tumar menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya pendekatan agar warga desa yang ada di KRB tiga bisa segera dievakuasi. Khususnya bagi mereka yang rentan, meliputi lansia, difabel, balita dan ibu hamil yang jumlahnya ratusan jiwa.

"Warga kami itu empat ribuan, kalau yang di KRB tiga itu dua ribu sekian. Data tersebut masih terus diperbarui karena selalu berubah," ujarnya.

Pihak desa sudah membuat tempat pengungsian dengan mematuhi protokol kesehatan dengan sekat sekat papan triplek. Setidaknya gedung serbaguna Balaidesa Jrakah terdapat 24 bilik atau kamar.

Baca Juga: Inilah Cara Booking Online Sebelum Mendaki Gunung Rinjani

Sementara itu Staf Ahli Geologi Gunung Api BPPTKG Yogyakarta Ir Dewi Sri Sayudi menyampaikan, bahwa beberapa dukuh di Jrakah ini masuk ancaman erupsi Gunung Merapi. BPPTKG telah memberikan rekomendasi wilayah-wilayah yang memiliki ancaman tersebut kepada pemerintah daerah, kecamatan hingga desa. Agar dilakukan antisipasi sedini mungkin.

"Kami dari BPPTKG hadir ke sini kaitannya sosialisasi peningkatan status Merapi menjadi Siaga. Kami menyampaikan secara langsung kepada tokoh masyarakat, RT RW Kadus relawan di Jrakah ini," ungkap Dewi seusai sosialisasi.

Dewi menambahkan, bahwa pemerintah memberikan beberapa rekomendasi kaitannya menindaklanjuti peningkatan status ini. Di antaranya penambangan sungai yang berhulu di Merapi di KRB tiga direkomendasikan untuk dihentikan. Kemudian pelaku wisata pendakian juga diminta dihentikan.***

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah