Network
"Artinya begini, debat perbedaan makna Al-Qur'an itu sudah lumrah, sebab berarti mereka mau membaca dan memahami kandungannya. Daripada tidak pernah mendebatkan makna Al-Qur'an karena tidak pernah membaca isi Al-Qur'an," kata Gus Lutfi AN.
Baca Juga: Hebat! Asnawi Kembali Masuk 11 Pemain Terbaik K-League 2
Lebih jauh Gus Lutfi AN menjelaskan, perihal ayat 4 Surat Yusuf itu memang lebih menyiratkan persoalan ta'wil mimpi Nabi Yusuf yang bersentuhan dengan masalah kepemimpinan bukan perjodohan.
"Tapi memang tidak bisa disalahkan bagi mereka yang memaknai ayat 4 Surat Yusuf sebagai mantra untuk perjodohan, kan bisa saja diartikan perjodohan kepemimpinan," ujar Gus Lutfi AN.
Gus Lutfi AN menjelaskan bahwa persoalan kitab suci Al-Quran adalah persoalan keyakinan. Jika meyakininya dengan setulus hati dan jiwa, maka semua ayat yang ada di dalam Al-Qur'an jika pelajari, diresapi dan diimplementasikan dengan tata cara yang benar, maka akan menjadi kalimat sakti sesuai dengan tujuan positif yang hendak dituju.
Baca Juga: Seleb Tik Tok Aji Firmanto Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
"Perlu kita pahami bersama bahwa kitab suci Al-Quran itu selain sebagai Al-furqan atau pembeda dengan golongan lain, juga bisa diartikan secara maknawi dan mantrawi. Al-Qur'an bisa sebagai makna dan juga sebagai mantra," jelas Gus Lutfi AN.
Menurutnya, ada yang menarik dari kisah Nabi Yusuf selain persoalan ayat 4, yaitu soal ketampanan yang tidak ada tanding pada zaman itu.
Gus Lutfi AN menambahkan, ada satu do'a yang diyakini dapat memancarkan aura wajah hingga yang mengamalkannya akan dicintai semua orang.
Berikut petikan doa tersebut:
