Bolehkah Menggunakan Pil Penunda Haid Bagi Jamaah Haji? Simak Penjelasanya

- 7 Juni 2023, 19:54 WIB
Jamaah haji
Jamaah haji /Instagram @makkahmadinah / Portal Brebes /

PORTAL BREBES - Bagaimana hukum meminum pil penunda haid bagi jamaah haji? Hal ini dimaksudkan agar mampu melaksanakan ibadah haji dengan baik dan sempurna.

Dikutip dari Bimas Islam Kemenag, Menurut ulama para Muslimah yang akan menunaikan ibadah haji diperbolehkan mengkomsumsi pil anti haid.

Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat secara maksimal menggunakan waktu-waktu haji yang ditentukan itu untuk ibadah. Namun demikian, konsumsi pil penunda haid harus sesuai dengan arahan dokter spesialis di bidang ini.

Baca Juga: Sejarah Masuknya Ajaran Agama Islam ke Desa Longkeyang Kecamatan Bodeh Pemalang

Hal ini dimaksudkan agar konsumsi obat-obat atau pil itu tidak membahayakan kesehatan para perempuan yang menunaikan ibadah haji.

Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Fatawa Mu’ashirah halaman 550, karya Yusuf Qardhawi berikut:

وأنا أفضل شخصيا أن تصير الأمور على الطبيعة وعلى الفطرة، فما دام هذا الحيض أمرا طبيعيا فطريا فليبق كما هو على الطبيعة التي جعلها الله عز وجل، ولكن إذا كان هناك نوع من الحبوب والأدوية تعاطيها بعض النساء لتأجيل الحيض كما هو معروف من حبوب منع الحمل، وأرادت بعض النساء أن يتناولن هذه الحبوب لتأخير العادة عن موعدها حتى لا تفطر بعض أيام رمضان، فهذا لابأس به بشرط أن تتأكد من عدم إقرارها بها، وذلك باستشارة أهل الذكر، وأهل الخبرة، والطبيب حتى لا تتضرر من تناول هذه الحبوب. فإذا تأكد لها ذلك وتناولت هذه الحبوب وتأثرت العادة صامت، فإن صيامها مقبول إن شاء الله

“Pada dasarnya, saya pribadi tetap mengutamakan sesuatu berjalan sesuai dengan kodrat dan fitrahnya. Begitu juga dengan haid atau datang bulan, yang seharusnya tetap didasarkan pada sebuah kebiasaan yang sudah menjadi kodrat dan fitrah kaum perempuan yang dititipkan oleh Allah Swt semenjak masa baligh hingga masa menopause-nya.

Baca Juga: Transformasi Dakwah Islam di Era Digital dan Media Sosial

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan, produksilah sebuah pil atau obat yang mana ketika dikonsumsi dapat menunda dan mengatur siklus haid bagi perempuan serta juga dapat menunda kehamilan. Bagi saya, perempuan yang mengkonsumsi obat ini dengan tujuan agar puasanya sempurna di bulan Ramadan diperbolehkan asalkan obat ini tidak membahayakan menurut saran dokter. Selanjutnya hukum puasanya tetap dikatakan sah dan diterima oleh Allah Swt".***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x