RSHS Slawi dan Kader MKIA Puskemas Pangkah Gelar Pertemuan, Bahas AKI, AKB dan Stunting pada Ibu dan Bayi

- 29 Juni 2022, 13:30 WIB
Dokter RSHS Slawi, dr Haryudha, M.K.M. memberikan sosialisasi kepada kader MKIA Puskesmas Pangkah
Dokter RSHS Slawi, dr Haryudha, M.K.M. memberikan sosialisasi kepada kader MKIA Puskesmas Pangkah /DR Yogatama/

PORTAL BREBES – Rumah Sakit Harapan Sehat (RSHS Slawi) menggandeng Kader Motivator Kesehatan Ibu dan Anak (MKIA) Puskesmas Pangkah Kabupaten Tegal menggelar kegiatan pertemuan pembinaan kader di aula RSHS Slawi, jalan Gatot Subroto, Slawi, Kabupaten Tegal.

Pertemuan mereka membahas tentang pengawalan ibu dan bayi demi mencegah penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) bahkan stunting.

Secara resmi, pertemuan tersebut dibuka oleh dr. Haryudha, M.K.M. sebagai Kepala Bidang Pelayanan Medik RSHS Slawi yang diikuti oleh dr. Evi selaku Kepala Puskesmas Pangkah serta puluhan Kader MKIA Puskesmas Pangkah, Rabu 29 Juni 2022.

Baca Juga: Aksi Nyata RS Harapan Sehat Slawi Berikan Kelas Ibu Hamil dalam Edukasi MELUSehat

Menurutnya, Rumah Sakit Harapan Sehat (RSHS Slawi) sebagai penyedia layanan kesehatan di tengah masyarakat turut serta dalam meningkatkan kapasitas ibu hamil di daerah Slawi dan Kabupaten Tegal dengan cara memberikan sebuah tagar yakni Melek Edukasi Sehat (MELUSehat).

Dijelaskan, bahwa angka kematian ibu dan bayi bahkan stunting secara umum disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yakni mempunyai riwayat hipertensi, tinggi badan kurang dair 145 cm, hamil pada usia kurang dari 20 tahun, jarak kehamilan yang terlalu dekat hingga lainnya.

“Jadi kalo Ibu merasa ingin mengetahui informasi lebih lanjut, bisa konsultasi ke bidan terdekat, ke dokter spesialis atau ke RSHS Slawi yakni ada dr. M. Johar Nafis, Sp.OG yang bisa mengatasi hal itu,” terang dr Yudha.

Baca Juga: BPJamsostek dan RS Mitra Keluarga Beri Pelindungan 100 Pekerja Informal di Kota Tegal

dr Yudha menyebut, berdasarkan data dan riset kesehatan dasar menyatakan bahwa 1 dari 2 ibu hamil di Jawa Tengah mengalami anemia. Lantas kenapa bisa begitu?

“Bisa jadi penyebabnya bukan karena kehamilan ibu yang salah, tapi jauh dari masa remaja dan anak yang asupan zat besi nya kurang,” jelasnya.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x