Makna Khitan dan Gangguannya Menurut Medis Kata Dokter Haryudha RS Harapan Sehat Slawi

- 16 Juli 2022, 16:56 WIB
Salah satu dokter di RSHS Slawi, dr Haryudha
Salah satu dokter di RSHS Slawi, dr Haryudha /DR Yogatama/

PORTAL BREBES – Beberapa waktu lalu, Rumah Sakit Harapan Sehat (RSHS Slawi) menggelar kegiatan khitanan massal yang melibatkan 20 anak di Kabupaten Tegal.

Lantas apa sih, makna daripada kata khitan menurut medis?

Salah satu dokter di RSHS Slawi, dr. Haryudha, M.K.M. mengatakan, khitan atau sunat atau istiah medisnya yakni Sirkumsisi adalah suatu tindakan operasi kecil atau pembedahan untuk mengambil bagian selaput.

Baca Juga: Wapada! 8 Bahaya Penyakit Akibat Banjir yang Sering Terjadi dan Cara Cegahnya

“Jadi bagian selaput kulit yang menutupi area glenspenis,” ujarnya, Sabtu 16 Juli 2022.

Dikatakan, bahwa kenapa harus dikhitan dikarenakan pada pria sering terkumpul oleh kotoran di sisi itu yang bisa bersumber dari cairan itu sendiri.

Selain itu, jika misalkan cebok pada saat kencing tidak bersih, maka kotoran tersebut berkumpul di sisi itu.

Baca Juga: Bahayanya Merkuri dan Hidroquinon pada Kosmetik Menurut Dr dr Dhelya Widasmara

“Nah, kotoran itu pada anak kecil atau pria yang belum dikhitan itu bisa menimbulkan penyakit atau masalah dikemudian hari. Seringnya, pada anak kecil yakni demam secara tiba-tiba hampir selalu disebabkan pada area kelaminnya yang kotor,” katanya.

Sehingga, lanjut dr Yudha, dilakukan Sirkumsisi untuk membersihkan kotoran. Bahkan, setelah dibuka terkadang banyak kotoran lantaran ceboknya kurang bersih.

“Setelah dillakukan Sirkumsisi itu posisinya terbuka dan glenspenisnya sudah terlihat dan tidak tertutupi lagi dengan selaput atau kuit sehingga bisa menjadi lebih bersih,” jelasnya.

Baca Juga: Edukasikan MELUSehat, RSHS Slawi Berikan Pembekalan dan Pengetahuan kepada Ibu Hamil di Tegal

Dijelaskan, bahwa paling sering yang terjadi di area kelamin jika belum dilakukan Sirkumsisi akan menyebabkan gangguan infeksi saluran kemih karena ada akumulasi kotoran disana.

dr Yudha menyebutkan, kasus besar terjadi di Indonesia jika belum diakukan Sirkumsisi yakni terjadi perlengketan atau Fihosis.

“Jadi karena ada akumulasi kotoran didalam organ genetalia atau alat kelamin itu, maka akan menimbulkan perlengketan. Ketika sudah menimbulkan perlengketan bisa menyebabkan infeksi, gejala demam bahka mengganggu saat mau kencing,” paparnya.

Baca Juga: 8 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Menurut Dokter Saddam Ismail, Nomor 2 Penting Dicatat!

Lanjut ia, dirinya menerangkan bahwa metode khitan di Indonesia cukup banyak diantaranya yakni dari konvensional menggunakan gunting hingga menggunakan metode laser atau elektrocouter.

Bahkan, lanjut dr Yudha, ada juga yang menggunakan metode klem dan metode stepler.

“Jadi sekarang metode untuk khitan atau sunat sudah sangat berkembang dan bisa banget dari usia berapapun,” terangnya.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x