Apakah Kerokan Bermanfaat atau Justru Berbahaya? Berikut Penjelasannya!

- 1 Maret 2023, 17:45 WIB
Potret Sultan Andara Raffi Ahmad sedang kerokan / Tangkap Layar / Youtube Rans Entertaintment
Potret Sultan Andara Raffi Ahmad sedang kerokan / Tangkap Layar / Youtube Rans Entertaintment /

PORTAL BREBES – Siapa disini yang sering kerokan? Kerokan adalah teknik pengobatan tradisional dengan menggosokkan koin ke permukaan kulit hingga merah. Kerokan dipercaya bisa meringankan berbagai keluhan.

Tetapi secara medis apa benar kerokan bermanfaat atau justru malah berbahaya untuk kesehatan? Teknik kerokan ternyata bukan hanya terkenal di Indonesia, di beberapa negara Asia juga percaya khasiat dari kerokan.

Di Cina kerokan dikenal dengan teknik Gua Sha, di Vietnam teknik kerokan disebut Cao Gio, di Kamboja nama lain kerokan adalah Goh Kyol. Manfaatnya sih katanya bisa mengeluarkan angin atau racun di tubuh sehingga membuat badan lebih fit.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini Kebiasaan Orangtua Beri Paksaan Pada Anak yang Susah Makan, Simak Solusinya

Di Amerika teknik kerokan sempat menjadi perdebatan tenaga kesehatan, karena dianggap tindakan ini tergolong abuse (penyiksaan). Tapi sebenarnya apa yang terjadi jika tubuh kamu dikerokin?

Pertama, kulit jadi merah karena, kerokan membuat pembuluh darah kapiler di permukaan kulit melebar tetapi efek ini bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah. Kerokan juga bisa membuat tubuh menghasilkan hormon endorfin yang membuat mood senang, badan terasa lebih nyaman atau segar.

Selain itu kerokan dapat meningkatkan suhu tubuh. Jadi efeknya membuat badan terasa lebih hangat. Efek samping kerokan bisa membuat peradangan pada kulit. Lapisan kulit terluar yang dikerok menjadi terkikis/lecet dan meradang.

Baca Juga: Gunakan Bahan-Bahan Alami Ini untuk Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-Pecah

Jika kerokan terlalu keras bisa muncul bintik-bintik kemerahan hingga memar dan bisa hilang sekitar 1 minggu, akibat pecahnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit dan juga bisa terjadi perdarahan ringan.

Hal ini bisa jadi risiko penularan penyakit yang ditularkan melalui darah karena alat kerokannya tidak dibersihkan dengan benar atau dipakai bergantian.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x