Tidur Malam Cukup, Tapi Masih Mengantuk? Hati-Hati Hipersomnia, Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

- 22 Oktober 2023, 16:00 WIB
Penderita hipersomnia akan mengalami kantuk berlebihan
Penderita hipersomnia akan mengalami kantuk berlebihan /Pexels/

PORTAL BREBES - Apa Anda pernah merasa selalu ingin tidur, padahal tidur malam sudah cukup, tapi kok masih mengantuk terus?

Dan itu terjadi bukan satu atau dua kali, tapi hampir setiap hari. Jika merasakan hal tersebut, mungkin Anda mengalami hipersomnia.

Hipersomnia adalah kantuk berlebihan, terlihat dari tidur malam yang berkepanjangan, sulit mempertahankan keadaan terjaga pada siang hari, atau episode tidur yang tidak diinginkan pada siang hari.

Baca Juga: Kematian Bunuh Diri Melonjak, Indonesia Darurat Kesehatan Mental

Dikutip ipersom dari pemkomedan.go.id, menurut World Sleep Foundation, ada tiga tipe hipersomnia yaitu hipersomnia berulang, idiopatik, dan post-trauma.

Hipersomnia berulang memiliki gejala terjadi kantuk hebat berulang tanpa kenal waktu, penderitanya bisa tidur 16-20 jam sehari.

Hipersomnia idiopatik adalah gangguan neurologis, di mana penderitanya tidur malam dalam jangka waktu lama tetapi tidak menyegarkan.

Baca Juga: Makanan yang Bagus untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Sehingga, siang hari tetap mengantuk, meski sudah tidur siang dalam waktu lama, penderita tetap merasa kurang tidur. Hipersomnia post-trauma, terjadi pada orang yang mengalami cidera otak atau syaraf di kepala.

Biasanya, hipersomnia jenis ke-3 sembuh dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan atau ketika cideranya sembuh.

Kurang tidur dalam jangka waktu lama disinyalir jadi salah satu penyebab hipersomnia. Misalnya, kebiasaan begadang yang pada satu titik akan membuat tubuh dan otak kelelahan, serta menuntut tidur yang sangat panjang dalam jangka waktu yang lama juga.

Baca Juga: Waspada! Ini Bahaya Memiliki Perut Buncit Bagi Kesehatan

Kenali pemicu hipersomnia, seperti:

1. Faktor lingkungan terdekat, seperti pasangan yang tidurnya mengorok dan kehadiran bayi baru yang minta disusui setiap tiga jam sekali walau di tengah malam.

2. Shift kerja berubah-ubah

Jam biologis yang tidak tetap, akan mengacaukan ritme sirkadian (ritme internal tubuh) dan membuat otak sulit bersinkronisasi mengatur waktu tidur

3. Kondisi mental yang tidak sehat seperti cemas berlebih, depresi, kekecewaan yang mendalam seringkali membuat seseorang susah tidur dan terbangun tengah malam

Baca Juga: Inilah 4 Tips Bangun Pagi, Memiliki Kaya Manfaat untuk Kesehatan

4. Penggunaan obat-obatan tertentu, alkohol, kafein, pemakaian pil tidur dan antihistamin

5. Kondisi medis seperti hipertiroid, asma dan rasa nyeri kronis

6. Jetlag atau perubahan zona waktu yang terlalu jauh jaraknya

7. Gangguan tidur yang tidak segera ditangani seperti sleep apnea (gangguan tidur karena napas), insomnia dan narkolepsi

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi, Syarat Tetap Aktif Hingga Lansia

Cara mengatasi hipersomnia adalah dengan menghindari pemicunya. Diperlukan kemauan untuk mengubah gaya hidup seperti:

- Tidak mengonsumsi alkohol, kafein dan bahan-bahan lain yang dapat membuat jadwal tidur terganggu

- Atur jadwal tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari

- Rutin berolahraga 20-30 menit setiap hari atau minimal tiga kali seminggu

- Tenangkan diri dan rileks sebelum tidur Jika doa dan pasrah kepada Yang Kuasa dirasa membantu, lakukanlah.

Baca Juga: Sambut Hari Jadi Polwan Ke-75, Polwan Polres Tegal Kota Gelar Bakti Kesehatan

- Jangan merokok karena sama seperti kafein, nikotin juga bisa menunda waktu tidur Anda

- Mandi dengan air hangat dapat membantu tubuh untuk rileks

- Ciptakan suasana kamar yang nyaman

Jika semua upaya di atas telah dilakukan, tapi tidak banyak membantu, segera temui dokter.

Konsultasikan dengan dokter tentang hal ini, juga tentang efek samping lain terkait kondisi tubuh atau alergi Anda (jika punya alergi).***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah