2. Anak menjadi tantrum bila gadget diambil darinya
3. Anak menolak untuk berhenti bermain gadget meski orang tua telah memintanya berhenti
4. Tidak tertarik bermain di luar rumah atau kegiatan ekstra di sekolah
5. Tetap bermain gadget meski sudah mengetahui dampak negatifnya
6. Memaksimalkan setiap kesempatan agar bisa bermain gadget lebih lama, dan cenderung berbohong kepada orang tua
7. Menggunakan gadget untuk mengalihkan perhatian, dan meminta waktu lebih untuk memegang gadget
Baca Juga: Apakah Kopi Berpengaruh pada Kesehatan Jantung? Simak Jawabannya!
Selain tanda-tanda anak mengalami SDD, gadget juga dapat menjadi potensi utama merusak otak anak dan mengganggu proses tumbuh kembang anak.
Maka dari itu, jangan biarkan ini terus dilanjutkan karena akan merugikan orang tua, anak, bahkan orang-orang di sekitar. Masa depan anak menjadi bergantung pada keputusan Kita saat ini untuk tidak mudah diperbudak oleh gadget.***