Lima Santriwati Pesantren An-Nidhomiyah Meninggal, Akibat Bukit Setinggi 70 Meter Longsor

24 Februari 2021, 13:53 WIB
Musibah akibat longsornya bukit setinggi 70 meter menelan lima korban jiwa terjadi di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu 24 Februari 2021./Instagram/@infomdr /


PORTAL BREBES - Musibah akibat longsornya bukit setinggi 70 meter menelan lima korban jiwa terjadi di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu 24 Februari 2021.

Akibat longsoran bukit menimpa Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB tersebut menyebabkan lima santriwati penghuni pesantren meninggal dan dua lainnya mengalami patah tulang.

Peristiwa tanah longsor di Madura tersebut dilaporkan akun Instagram @infomdr, Rabu 24 Februari 2021.

Baca Juga: Aldebaran Berikan Misi Rahasia ke Rendi, Misi Apa? Inilah Bocoran Ikatan Cinta Rabu 24 Februari 2021

Menyertai sejumah foto kejadian tanah longsor yang diunggahnya, @infomdr menulis sebagai berikut,

Rabu (24/2) Bukit setinggi 70 meter di Dusun Jepun Desa Bindang Kecamatan Pasean Pamekasan mengalami longsor yang mengakibatkan lima santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Annidhamiyah tertimbun.

"5 santriwati menjadi korban meninggal dunia. Tiga mayatnya sudah ditemukan. Sedangkan 2 korban belum ditemukan. Hingga berita ini diturunkan, masyarakat dan pihak Ponpes Annidhamiyah masih terus melakukan penggalian manual.

Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 18.00 hingga 04.00 WIB yang menyebabkan bukit setinggi 70 meter longsor.

Lokasi kejadian di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, sekitar 45 kilometer ke arah utara Kota Pamekasan." kata @infomdr.

 

Rabu (24/2) Bukit setinggi 70 meter di Dusun Jepun Desa Bindang Kecamatan Pasean Pamekasan mengalami longsor yang mengakibatkan lima santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Annidhamiyah tertimbun.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari Ini Rabu, 24 Februari 2021: Film A Good Day To Die Hard Malam Ini dan Amazing Concert

Sementara itu seperti dilansir Antara, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

"Total jumlah korban tujuh orang, lima orang meninggal dunia, satu orang patah tulang dan satu orang santri lainnya selamat," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Hari Ini, Rabu 24 Februari 2021 : Jangan Kehilangan Aspek Karakter

Kelima orang santri korban tebing longsor yang meninggal dunia itu, semuanya berasal dari luar Kabupaten Pamekasan, yakni dari Kabupaten Jember sebanyak tiga orang, Sampang satu orang dan dari Kabupaten Sumenep sebanyak satu orang.

Masing-masing bernama Santi (14) warga Desa Dukohmencek, Kecamatan Sukorambi, Nur Azizah (13) dari desa yang sama, serta Siti Komariyah (17) asal Desa Palampang, Kecematan Sumber Jambi, Jember Jawa Timur.


Korban meninggal dunia dari Kabupaten Sampang bernama Robiatul Adawiyah (14) asal Desa Poreh, Kecamatan Karangpenang, sedangkan yang dari Kabupaten Sumenep bernama Nabila (12), asal Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan.

Dua diantara kelima jenazah korban tebing longsor ini sudah berada di rumah duka, sedangkan tiga orang santri meninggal lainnya yang berasal dari Jember akan diantarkan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini, Rabu 24 Februari 2021 : Sedang Beruntung , Tetapi Jangan Bikin Lompatan

"Saat ini kami masih berkoordinasi untuk pemulangan ketiga orang jenazah ini," kata Budi Cahyono, menjelaskan.

Musibah bencana alam tebing longsor ini yang menimpa santri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah asuhan KH Muhedi ini terjadi Rabu 24 Februari 2021 sekitar pukul 02.00 WIB.

Bencana alam yang menelan korban lima orang santri meninggal dunia, satu orang patah tulang dan satu orang lainnya selamat ini berawal dari hujan lebat yang terjadi mulai sekitar pukul 00.30 WIB.

Tiba-tiba tebing setinggi sekitar 70 meter yang ada di samping pondok pesantren longsor dan menimpa dua kamar pondok putri yang ditempati tujuh orang.

Warga di sekitar pesantren langsung bergotong royong menyingkirkan material tanah yang menimpa dua kamar pondok santri putri.

Baca Juga: Sinopsis Serial India Kulfi Rabu, 24 Februari 2021 Episode 45: Kerja Tim Antara Kulfi dan Amyra

"Tiga orang berhasil dievakuasi sesaat setelah kejadian, dan dua santri lainnya, tadi sekitar pukul 7.00 WIB," kata Budi Cahyono, menjelaskan.

Diperoleh keterangan, Kecamatan Pasean termasuk salah satu kecamatan dengan status daerah rawan longsor diantara tujuh kecamatan lainnya yang masuk daerah rawan bencana lainnya.

Selain Pasean, kecamatan lain yang juga masuk dalam status rawan bencana tanah longsor, Kecamatan Waru, Pakong, Pegantenan dan Kecamatan Kadur, Pamekasan. Dua kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu, masuk wilayah kecamatan dengan status rawan banjir.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Instagram @movreview ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler