PORTAL BREBES - Pemprov DKI Jakarta melalui Kepgub No. 759 Tahun 2021 dan Ingub No. 39 Tahun 2021 kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 28 Juni 2021.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, kondisi pandemi di Ibu Kota menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, karena peningkatan terjadi terus-menerus dan signifikan, terutama pascalibur lebaran.
Adanya varian baru yang berasal dari luar negeri juga harus terus diwaspadai, terutama varian Delta B1617.2 yang sudah bertransmisi di Jakarta.
Baca Juga: 26 Ambulans Evakuasi Warga Satu Desa Positif Covid-19 di Kabupaten Madiun
Kasus aktif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir memang meningkat secara signifikan. Hal ini sejalan dengan jumlah keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) bagi pasien Covid-19 yang mencapai 78 persen.
“BOR kita juga naik secara signifikan seperti yang tercacat hingga 14 Juni 2021 kemarin kapasitas tempat tidur untuk isolasi ada sekitar 7.341 dan telah terisi sebanyak 5.752 atau jika dipersentasekan sekitar 78% dalam waktu dua minggu,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti melalui keterangan tertulisnya di Jakarta Selasa 15 Juni 2021
“Sementara untuk ICU ada 1.086 yang disiapkan dan telah terisi 773 atau sekitar 71%,” kata Widyastuti.
Baca Juga: Terkait PPN Sembako, Menteri Keuangan Sri Mulyani: Jangan Mudah Termakan Hasutan!
Data tersebut menunjukkan, DKI Jakarta hanya memiliki kapasitas tempat tidur sekitar 22 persen dari yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Sementara itu, Widyastuti menyebut sebanyak 25% warga luar DKI Jakarta mengisi tempat tidur isolasi tersebut.
“Keterisiannya itu 78 persen, yang mana 25% nya yang mengisi merupakan warga dari luar DKI Jakarta. Komitmen kita sampai dengan saat ini adalah dengan memberikan layanan tanpa membeda-bedakan. Tapi dengan data tersebut ini mengartikan peringatan virus tak mengenal batas wilayah ya,” katanya menambahkan.
Adapun sebagai bentuk antisipasi oleh Pemprov DKI, Widyastuti mengusulkan agar tracing dan testing terus ditingkatkan sebagai bentuk pencegahan dini terhadap penyebaran Covid-19.***