Zubairi Djoerban Sebut Penularan Varian Delta Dalam Hitungan Detik dan Bisa Akibat Berpapasan

25 Juni 2021, 13:43 WIB
Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban mengajak evaluasi pemberlakukan PPKM untuk mencegah tsunami Covid-19. /Foto : Instagram @profesorzubairi/

PORTAL BREBES - Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban memperingatkan masyarakat terkait cepatnya proses penularan Varian Delta.

Proses penularan virus varian baru tersebut bisa terjadi dalam hitungan detik dan karena kontak sekilas.

Hal itu disampaikan karena menurut Zubairi Djoerban banyak pertanyaan kepada dirinya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik.

Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi?

Zubairi Djoerban melalui akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Jumat 25 Juni 2021 menyampaikan hal itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Jumat 25 Juni 2021 : Jangan Biarkan Kelesuan Merusak Hari Anda

"Yang jelas, transmisi cepat dari Varian Delta bukan candaan," kata Zubairi Djoerban seperti dikutip dari akun @ProfesorZubairi.

Dikatakannya, hal itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. "Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta," ungkapnya menambahkan dalam cuitan tersebut.

Hal itu, kata Zubairi lagi, yang menjadi konsern para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana.

Makanya, kata dia, pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini Jumat 25 Juni 2021 : Hari yang Sibuk Untukmu

Bagaimana transmisi kontak sekilas itu bisa terjadi? Menjawab pertanyaan tersebut menurut Profesor Zubairi Djoerban, ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama—sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi.

"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," ungkapnya

Akibatnya, secara global, Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia.

"Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," ungkapnya menambahkan.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler