World Dance Day 2022 Yogyakarta 24 Jam Menari

4 Mei 2022, 08:45 WIB
24 Jam Menari, World Dance Day 2022 di Pendopo Ageng GPH. Djojokusumo Institut Seni Indonesia Surakarta /dok/Ist. Keraton Yogyakarta/

PORTAL BREBES - Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat melalui Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa tidak pernah absen berpartisipasi dalam Hari Tari Dunia (World Dance Day) yang rutin digelar oleh ISI Surakarta dengan 24 Jam Menari. 

Dalam gelaran 24 Jam Menari World Dance Day 2022 bertemakan  “Menari Membingkas Renyap”,  Keraton Yogyakarta menampilkan Beksan Ajisaka di Pendopo Ageng GPH. Djojokusumo Institut Seni Indonesia Surakarta.

" Beksan Ajisaka" merupakan salah satu karya Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya telah dipersiapkan, namun karenakan selama dua tahun didera masa pandemi, akhirnya Tarian inipun baru ditampilkan pada tahun 2022

Baca Juga: Wisata Gratisan di Jakarta, Cara Liburan yang Tak Harus Mahal

Dalam siaran resmi pihak keraton, pada tahun 2022 ini masa pandemi bisa dibilang sudah cukup melandai, jadi sudah mendapat Lilah Dalem (izin dari sultan) untuk bisa pentas langsung di ISI Surakarta,” terang KPH Notonegoro, penghageng KHP Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Beksan Ajisaka pertama kali dipentaskan pada 5 Desember 2020 kemudian diacara Pahargyan Digitalisasi Aksara Jawa di Kagungan Dalem Pagelaran Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Dan Beksan Kakung (tari putra) ini adalah yang pertama diciptakan sejak Sri Sultan Hamengku Buwono X bertakhta atau memimpin.

Baca Juga: Polres Pemalang Ingatkan Pengunjung Tempat Wisata Pakai Masker

Tari ini diilhami dari Serat Ajisaka yang ditulis sendiri oleh Ngarsa Dalem sebagai esensi pemaknaan dibalik aksara Jawa (Ha Na Ca Ra Ka, dst). 

Aksara Jawa yang sarat makna ajaran luhur selanjutnya dijadikan edukasi jati diri manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna. 

Di samping itu juga dijadikan penanda atas peristiwa masa lalu sebagai refleksi untuk saat ini dan masa yang akan datang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces Rabu 4 Mei 2022, Hindari Makan Gorengan Untuk Jaga Kesehatanmu

Biasanya dalam tarian Beksan Ajisaka diperagakan oleh 10 penari putra; 8 penari sebagai wadya (punggawa) dan 2 penari sebagai tokoh Ajisaka. 

Delapan penari punggawa berawal dari konsep beksan sekawanan (4 penari putra) namun dibawakan dalam dua pasang. Dua penari yang berperan sebagai Ajisaka merepresentasikan nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan.

Sedangkan pada acara World Dance Day 2022 - 24 Jam Menari, Beksan Ajisaka tampil dengan kostum lengkap di Pendopo Ageng GPH. Djojokusumo Institut Seni Indonesia Surakarta, Jalan Ki Hajar Dewantara No 19, Kentingan, Surakarta. 

Baca Juga: Balita Usia 2 Tahun Tewas Setelah Sepeda Motor yang Ditumpanginya Nyalip Truk dari Sebelah Kiri

Beksan tersebut ditampilkan mulai pukul 21.00 WIB, dan masih dapat disaksikan oleh masyarakat melalui kanal Youtube ISI Surakarta Official dan Hari Tari Dunia ISI Surakarta.

Perayaan World Dance Day 2022 - 24 Jam Menari yang diselenggarakan ISI Surakarta pada tahun ini digelar dengan konsep hibrida (daring dan luring).

World Dance Day 2022 -24 Jam Menari ini menghadirkan karya dari 40 kelompok/komunitas seni; webinar; orasi budaya; tari masterpiece dari ISI Surakarta; dan tentunya tari keraton. 

Baca Juga: Dua Korban Tossa Jatuh ke Sungai Saat Takbir Keliling Ditemukan Meninggal

Bahkan Selain Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, terkonfirmasi pula penampilan dari Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Pakualaman, dan Pura Mangkunegaran.

Peringatan World Dance Day 2022 - 24 Jam Menari di ISI Surakarta mendapat persetujuan pula dari KHP Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pasalnya World Dance 2022 Menari merupakan satu visi dengan panitia 24 Jam sehingga sangat tepat dimainkan pada saat ini.

Baca Juga: Wisata Bukit Pasir Gibug, Panorama Alam di Tengah Pondok Pesantren Mubarokul Ulum Brebes

Dengan mengambil tema ‘Menari Membingkas Renyap’, pihaknya berharap tak hanya kepada para insan tari, namun untuk seluruh lapisan masyarakat, agar segera bangkit dari ‘tidur nyenyak’-nya selama dua tahun ini akibat pandemi. Semoga dunia bisa kembali bergeliat dan gumregah,” tutup KPH Notonegoro.***

 

 

Editor: Cahyo Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler