PBNU akan Santuni Keluarga Korban Kerusuhan di Kanjuruhan, Masing-masing Rp5 Juta

2 Oktober 2022, 22:52 WIB
Media Asing Soroti Budaya Rusuh Suporter dan Gas Air Mata di Kerusuhan Arema vs Persebaya /Twitter

PORTAL BREBES - Kerusuhan pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim mengakibatkan banyak korban meninggal dunia. Jumlah korban meninggal lebih dari 100 orang.

Mengingat hal itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal memberikan santunan kepada keluarga korban.

Masing-masing keluarga korban akan diberi santunan Rp5 juta.

Baca Juga: Koordinator Bonek Mania Sebut Suporter Persebaya Tak Datang, Jadi Tak Terlibat Insiden Kanjuruhan

"Nanti akan disalurkan melalui pengurus PCNU kota dan kabupaten Malang," kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi saat dihubungi dari Jakarta, dikutip dari antaranews.com, Minggu 2 Oktober 2022.

Fahrur mengatakan bantuan santunan tersebut merupakan partisipasi dari pengusaha sekaligus salah satu Ketua PBNU Jusuf Hamka (Babah Alun). Bantuan awal secara simbolis akan diserahkan oleh Ketua Umum PBNU pada 5 Oktober mendatang di Malang.

"Santunan dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat di tengah situasi ekonomi yg cukup sulit," ujarnya.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Akibat Tragedi Kanjuruhan Terus Meningkat, Begini Kesaksian Penonton yang Selamat

Menurut dia, tragedi Kanjuruhan sangat menyedihkan. Ia mendorong agar dilakukan evaluasi menyeluruh siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Pria yang akrab disapa Gus Fahrur ini sepakat dengan dihentikannya pertandingan Liga 1 agar dapat difokuskan investigasi dan pemeriksaan untuk mengetahui apa penyebab dan kronologi sebenarnya.

"Pihak yang bersalah harus ditindak dan dihukum," kata dia.

Di sisi lain, Pengasuh Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu, mengajak semua pihak untuk muhasabah mengapa pertandingan sepakbola yang seharusnya menyenangkan justru menjadi mengerikan.

Baca Juga: Baim Wong dan Paula Verhoeven Buat Prank soal KDRT, Deddy Corbuzierpun Geram

Ia mengatakan, masyarakat pencinta sepak bola juga perlu berfikir lebih rasional.

"Fanatisme berlebihan dari masyarakat terhadap klub sepak bola harus dihentikan. Apakah masih perlu sampai mengorbankan nyawa?," tegasnya.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas tragedi pilu yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang dan mendorong semua pihak yang terlibat menginvestigasi kasus tersebut secara objektif.

Baca Juga: Bawa Sajam, 12 Remaja Diamankan Tim Gabungan Polres Tegal Kota

"Kami menyesalkan peristiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya, padahal satu jiwa saja sangat berharga yang harus dijaga," ujar Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler