PORTAL BREBES – Tenaga medis di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah menerima sumbangan/bantuan berupa alat pelindung diri (APD) covid-19 dari Tower Bersama Group yang bergerak di bidang jasa penunjang telekomunikasi.
Bantuan/sumbangan tersebut, berupa 4.700 masker medis, 600 baju hazmat serta 500 pasang sarung tangan medis. Sumbangan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal pada Selasa (03/11/2020) sore.
Perwakilan Tower Bersama Group Jawa Tengah, Sugeng menjelaskan, pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari empat pilar coorporate social responsibility (CSR) Tower Bersama Group.
“Adapun empat pilar itu diantaranya bangun sehat, bangun cerdas, bangun hijau dan bangun budaya bersama,yang merupakan bentuk dukungan perusahaan kepada Pemkab Tegal dalam hal ini tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menanggulangi Covid-19,” papar Sugeng.
Harapannya, lanjut Sugeng, bantuan ini dapat bermanfaat bagi para pahlawan kesehatan yang sedang berperang melawan covid-19.
Sugeng menambahkan, pihaknya tidak hanya memberikan bantuan kepada Pemkab Tegal, melainkan seluruh CSR di Indonesia yang bekerjasama dengan Tower Bersama Group.
“Ini merupakan bentuk usaha kami dalam membantu para tenaga medis yang ada di tiap daerah,” imbuh Sugeng.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tower Bersama Group karena telah memberikan bantuan kepada tenaga medis di Kabupaten Tegal.
“Terima kasih banyak, bantuan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami. Khususnya tim medis di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Tegal,” ujar Hendadi.
Terkait bantuan ini, Hendadi akan memprioritaskan untuk rumah sakit yang banyak menangani pasien covid-19 seperti RSUD dr Soeselo Slawi, RSUD Suradadi dan RS Mitra Siaga. Selain itu, dirinya juga akan memetakan sejumlah puskesmas yang akan menerima bantuan tersebut.
“Kami akan mengutamakan ke rumah sakit yang memang membutuhkan alat pelindung diri ini. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dialokasikan ke puskesmas,” pungkas Hendadi.***