Cak Nun : Ada Dendam dan Sakit Hati dalam Kasus HRS dan Kepolisian

- 12 Desember 2020, 11:08 WIB
Kyai Kanjeng Muhammad Ainun Najib (Cak Nun)
Kyai Kanjeng Muhammad Ainun Najib (Cak Nun) /PR Tasikmalaya/

PORTAL BREBES - Sebagai ulama sekaligus budayawan tanah air, Muhammad Ainun Nadjib atau yang akrab disapa dengan sebutan Cak Nun juga turut berkomentar perihal insiden kematian enam laskar FPI yang terkena timah panas polisi.

Menurut Cak Nun, kematian tujuh laskar tersebut merupakan dampak dari perselisihan atau sakit hati antara Habib Rizieq Shihab dengan kepolisian.

Dikutip dari PT Tasikmalaya.com bersumber dari Caknun.com bahwa hal tersebut bukan merupakan soal persatuan dan kesatuan. “Ini bukan soal Persatuan dan Kesatuan. Kita ini tidak inklusif, masing-masing kelompok kepentingan di antara kita ini skeklusif.,” ucapnya.

Baca Juga: Innalillahi Waina Ilaihi Rajiun, Syech Ali Jaber Berduka, Atas Tertembaknya 6 Laskar FPI

Dia pun menjelaskan bahwa hal tersebut bukan merupakan kebersamaan dan keutuhan. “Ini bukan nasionalisme. Ini bukan kebersamaan dan keutuhan untuk masa depan,” tulisnya. Cak Nun menulis dalam webnya, hal tersebut bukan merupakan kemaslahatan seluruh rakyat.

Ini bukan kemashlahatan seluruh rakyat. Ini masalah sakit hati dan penyerangan,” ucapnya. “Ini soal dendam dan pembalasan,”tambahnya.

Cak Nun mengatakan bahwa manusia bukan malaikat dan hanya manusia biasa.

“Kita bukan Malaikat, kita manusia biasa. Takdir utama makhluk manusia adalah potensi hasad, makanya Allah nyuruh manusia berlindung 'wa min syarri hasidin idza hasad',” tuturnya.

Baca Juga: Aa Gym : Segera di Bentuk Tim Independen, Ungkap Penembakan Laskar FPI

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: PR Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah