Jumlah Tenaga Medis Gugur Akibat Covid-19 Terus Bertambah, Jawa Timur Terbanyak

- 15 Desember 2020, 19:00 WIB
Sejumlah pelayat melakukan shalat jenazah di samping mobil ambulans yang berisi peti jenazah almarhum dokter Jhon Andi Zainal yang meninggal akibat COVID-19, di halaman RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.
Sejumlah pelayat melakukan shalat jenazah di samping mobil ambulans yang berisi peti jenazah almarhum dokter Jhon Andi Zainal yang meninggal akibat COVID-19, di halaman RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww. /

PORTAL BREBES - Jumlah tenaga medis yang gugur akibat pananganan pandemi Covid-19 terus bertambah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian tenaga kesehatan tertinggi.

Di Jawa Timur tenaga medis yang gugur terdapat 41 dokter, 2 dokter gigi, dan 40 perawat. Sementara DKI Jakarta tercatat ada 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat yang wafat akibat COVID-19.

Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia mencatat jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia akibat COVID-19 terus mengalami peningkatan, seiring dengan meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Indonnesia.

"Ini merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita COVID-19, baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala)," ujar Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr. Adib Khumaidi SpOT melalui siaran pers yang diterima di Jakarta seperti dikutip Antara, Selasa 15 Desember 2020.

Baca Juga: Kanada Menyuntikkan Dosis Pertama Vaksin COVID-19 Pfizer, Diberikan ke Penghuni Panti Jompo

Berdasarkan data yang dihimpun Tim Mitigasi PB IDI, dari Maret hingga pertengahan Desember 2020, terdapat total 369 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi virus corona yang terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, dan 142 perawat. Sebelumnya pada awal Desember sebannyak 342 tenaga medis yang meninggal dunia.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), dan 92 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian tenaga kesehatan tertinggi yaitu 41 dokter, 2 dokter gigi, dan 40 perawat. Sementara DKI Jakarta tercatat ada 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat yang wafat akibat COVID-19.

PB IDI juga menilai Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan virus corona.

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah