Fahri Hamzah Sambut Sandi Jadi Menteri, Namun Kecewa Sikap Diam Prabowo

- 24 Desember 2020, 09:25 WIB
Fahri Hamzah/Instagram/@ fahrihamzah
Fahri Hamzah/Instagram/@ fahrihamzah /

PORTAL BREBES - Masuknya Sandiaga Salahudin Uno menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mendapat apresiasi positif Fahri Hamzah mantan Wakil Ketua DPR RI.

Politisi Partai Gelora itu melihat, masuknya Sandi Uno di dalam pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin akan menjadi kekuatan rekonsiliatif.

Hal itu dikemukakan Fahri melalui akun Instagram @fahrihamzah Rabu 24 Desember 2020 dengan menyebut, selamat bekerja pak @sandiuno, - pesan terkuat pada beliau adalah menjadi kekuatan rekonsiliatif. Memang beliau bukan pejabat di bidang polkam tapi beliau membawa beban politik Pilpres 2019. Jadilah bukan sekedar membangun parawisata tapi membangun silaturahim antar anak bangsa," kata Fahri Hamzah dalam unggahannya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Hari Ini, Kamis 24 Desember 2020 : Jangan Biarkan Dompet Terjerat Emosi Anda

"Saya termasuk yang mendukung presiden @Jokowi gunakan hak prerogatifnya mengangkat mantan lawan politiknya masuk kabinet demi rekonsiliasi. Kita perlu persatuan melawan krisis ini. Tapi saya kecewa karena perseteruan tak dihentikan. Saya juga kecewa atas hilangnya inisiatif," ujar Fahri menambahkan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fahri Hamzah (@fahrihamzah)

 

Namun pada unggahan yang dilampiri foto dirinya bersama Sandiaga Uno tengah memegang buku, Fahri Hamzah juga tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

Hal tersebut lantaran hingga saat ini Prabowo Subianto dianggap Fahri Hamzah tidak menampakan sikap apapun untuk mendamaikan keadaan yang terjadi di Indonesia belakangan ini.

“Kekecewaan pertama saya titipkan kepada pak @prabowo yang tidak nampak menggunakan celah yang ada untuk mendamaikan keadaan," tulisnya.

Baca Juga: Gus Nur Segera Jalani Sidang, Berkas Telah Dilimpah ke Kejaksaan Agung

"Padahal, beliau adalah jantung kekuatan oposisi. Harusnya sebagai pejabat polkam beliau bisa mengajak pemerintah merangkul oposisi bukan memusuhinya,” sambung Fahri Hamzah.

Bahkan, kata dia, ketika seorang militer aktif secara overaktif berkali-kali ikut campur dalam politik keamanan sipil, Prabowo Subianto dinilainya masih tetap ambil sikap diam.


Seharusnya beliau mendampingi presiden untuk menjelaskan bahwa dalam demokrasi kita sekarang militer harus berada di belakang. Pak Menhan ada apa?” ungkapnya.

Kendati begitu Fahri Hamzah sepertinya tetap tidak kehilangan harapan, hal itu tercermin dari lanjutan pernyataannya dlam unggahan tersebut,

"Mungkin setahun kemarin adalah masa belajar. Kita lihat, apakah 2021 kita akan terus bertengkar dan saling merusak? Ataukah tiba masa kelembutan hati untuk saling memaafkan? Kita titip ini kepada Prabowo dan Sandiaga Uno yang telah memilih berada di dalam," tandas Fahri Hamzah.

Baca Juga: Kemping di Bandara Changi, Ini Cara Liburan Baru Hanya Ada di Singapura

Lebih jauh Fahri Hamzah menyebutkan, "Kita sebagai rakyat melihat, orang-orang di dalam bui, dikejar, dipersekusi dan dicari kesalahannya dengan perasaan bahwa lambat laun kita semua seolah harus memilih akan menjadi bagian dalam pertarungan perang saudara. Bisakah ini kita akhiri?," ungkap Fahri.

Pada bagian akhir pernyataanya Fahri Hamzah mengajak semua pihak untuk rekonsiliasi. "Ayolah pak Prabowo dan pak Sandiaga Uno ajak pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf mengakhiri semua ketegangan ini. Mari mulai lagi rekonsiliasi. Kalian berempat sudah satu perahu. Kami dukung persatuan dan kolaborasi. Ayolah. Bismillah!".***

 

 

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah