Novi Bupati yang Terkena OTT KPK Disebut Memiliki 36 Perusahaan dan Tidak Pernah Ambil Gaji

- 10 Mei 2021, 13:16 WIB
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tertangkap OTT KPK Senin, 10 Mei 2021.
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tertangkap OTT KPK Senin, 10 Mei 2021. /Hening Prihatini/Instagram Novi Rahman H

“Gajinya sebagai Bupati ia serahkan ke lembaga kesejahteraan rakyat. Mobil-mobil dinas Bupati tidak ada yang ia pakai. Semua pegawai negeri harus membayar zakat, yang hasilnya dikelola tim untuk mengatasi kemiskinan,” katanya, dikutip dari Di’s Way, Senin, 10 Mei 2021.


Dahlan Iskan juga mengatakan bahwa Novi Rahman Hidayat selalu mencari tahu apakah masih ada rumah yang tidak layak huni di lingkungan masyarakat tempatnya berkhotbah, dan memugarnya dengan menggunakan dana zakat dari PNS.

“Kalau rumah-rumah itu sudah baru, Novi ke masjid itu lagi. Membawa tumpeng sebagai tanda peresmian satu rumah satu tumpeng. Foto tumpengan itu dibesarkan. Dipasang di rumah baru. Itu terjadi nyaris setiap Jumat. Selama dua tahun terakhir,” tuturnya.

Tidak sampai di situ, Dahlan Iskan mengatakan bahwa Novi Rahman Hidayat juga mengubah Hari Buruh di Nganjuk yang biasanya tegang menjadi lebih spiritual.

Baca Juga: Polisi Bekuk Debt Collector yang Paksa Anggota TNI Turun dari Mobil Saat Tolong Orang Sakit
“Di malam sebelum Hari Buruh (1 Mei), Novi mengadakan sema’an besar-besaran. Semacam istighosah. Lokasinya di kampung pahlawan buruh: Marsinah,” ucapnya.


Acara sema’an tersebut dilaksanakan di dekat makam Marsinah, wanita yang terbunuh sebagai martir pada zaman Orde Baru, yang memang berada di Nganjuk.

“Keesokan harinya, tanggal 1 Mei, diadakan Haul Marsinah di seluruh Nganjuk. Acaranya: Khataman Alquran di masjid-masjid. Hari itu tidak ada demo atau pawai buruh di Kabupaten itu,” ujar Dahlan Iskan.

Sebagai pemilik perusahaan, dia mengatakan bahwa Novi Rahman Hidayat terbiasa membuat keputusan cepat yang sulit dikejar birokrasinya.

Pada akhir 2018, setelah beberapa bulan menjabat, Novi Rahman Hidayat mengganti 18 kepala dinas yang berlaku mulai malam tahun baru.

Keesokan harinya, Novi Rahman Hidayat kembali tancap gas, menjadikan birokrasinya seperti para manajer perusahaan.

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah