OTT Bupati Nganjuk Ternyata Dipimpin Salah Seorang yang Namanya Disebut Tidak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan

- 10 Mei 2021, 14:08 WIB
OTT Bupati Nganjuk dilakukan pegawai KPK yang tak tolols TWK
OTT Bupati Nganjuk dilakukan pegawai KPK yang tak tolols TWK /Prasetya Fauzani/ANTARA

PORTAL BREBES - Heboh soal berhasil diungkapnya dugaan kasus jual beli jabatan melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK terhadap Bupati Kabupaten Nganjuk, Novi Rahman Hidayat juga memunculkan sisi lain yang menarik perhatian publik.

Sebab disebut-sebut, OTT yang dilakukan KPK terhadap Bupati Novi Rahman Hidayat oleh salah seorang petugas KPK yang ditengarai tidak lolos dalam pelaksanaan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Hal itu sebagaimana diungkapkan Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.

"OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK," kata Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Senin 10 Mei 2021.

Sebagaimana diketahui, TWK menjadi syarat dalam proses peralihan status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: Debt Collector yang Bertindak Arogan Terhadap Anggota TNI Akui Tahu Aturan

Berdasarkan informasi, pegawai yang dimaksud adalah Harun Al Rasyid selaku Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidik.

Kurnia pun merasa heran sebab pegawai yang memimpin OTT tersebut dinilai tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati TWK.

"Konyolnya, orang ini malah disebutkan tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati TWK. Jika TWK dianggap sebagai tes untuk menguji rasa cinta terhadap tanah air, bukankah selama ini yang dilakukan penyelidik dan penyidik KPK telah melampaui itu? Menangkap koruptor, musuh bangsa Indonesia dengan risiko yang kadang kala dapat mengancam nyawanya sendiri," kata Kurnia seperti dikutip PortalBrebes.Com dari Antaranews.

Terkait hal iti Kurnia Ramadhani menganggap kondisi KPK kian mengkhawatirkan. Menurutnya, pegawai KPK yang sudah bekerja maksimal dalam pemberantasan korupsi malah disingkirkan.

"Maka dari itu, kondisi KPK kian mengkhawatirkan. Bisa dibayangkan, tatkala ada pegawai yang bekerja maksimal malah disingkirkan oleh Pimpinan KPK sendiri dengan segala cara, salah satunya TWK," ungkapnya menambahkan.

Baca Juga: Novi Bupati yang Terkena OTT KPK Disebut Memiliki 36 Perusahaan dan Tidak Pernah Ambil Gaji

Sementara itu pasca penangkapan Bupati Novi Rahman Hidayat, KPK total telah menangkap dan mengamankan 10 orang terkait operasi tangkap tangan tersebut,

"Informasi yang kami terima sejauh ini, tim gabungan telah melakukan permintaan keterangan atas dukungan jajaran Polres Nganjuk terhadap sekitar 10 orang yang diamankan, di antaranya kepala daerah dan beberapa ASN (Aparatur Sipil Negara) di Pemkab Nganjuk," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya diterima di Jakarta.

Dalam OTT tersebut, kata dia, turut ditemukan dan diamankan bukti berupa uang dalam pecahan rupiah yang saat ini masih dalam proses penghitungan.

"Adapun bukti yang ditemukan dan diamankan di antaranya berupa uang dalam pecahan rupiah yang saat ini masih dilakukan penghitungan dan dikonfirmasi kepada beberapa pihak yang telah diamankan tersebut," kata Ali.***

 

Editor: Marsis Santoso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah