PORTAL BREBES - Yogyakarta yang merupakan daerah Istimewa dikenal sebagai daerah yang banyak berkumpulnya para seniman dan juga sebagai kota bersejarah.
Ada yang menarik dalam memperingati Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah di Yogyakarta, tradisi Gunungan Syawal hingga Ngabekten pun dilaksanakan pihak keraton meski dilakukan secara terbatas.
Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama para Mantu Dalem terlebih dahulu melaksanakan Salat Idulfitri di Kagungan Dalem Masjid Panepen, Keraton Yogyakarta, Senin 2 Mei 2022 atau 1 Syawal 1443 H/Alip 1955.
Baca Juga: World Dance Day 2022 Yogyakarta 24 Jam Menari
Dan sebelum melaksanakan Salat Ied, Ngarsa Dalem menunaikan pembayaran zakat fitrah melalui Utusan Dalem yang diserahkan kepada Kanca Pengulon di Kagungan Dalem Masjid Gedhe.
Satu hari setelah pelaksanan Salat Ied, Keraton Yogyakarta melaksanakan pembagian ubarampe Gunungan, pada Selasa (03/05) atau 2 Syawal Alip 1955.
Sebanyak 2.700 rengginang dibagikan ke tiga tempat sebagaimana biasanya yakni Keraton Yogyakarta dan Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan.
Baca Juga: Selain Baturaden, Berikut Ini Wisata yang Ada di Purwokerto
Mantu Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X, KPH Purbodiningrat menuturkan bahwa pelaksanaan Garebeg Syawal kali ini belum dapat dilakukan seperti biasa yakni dengan rayahan, mengingat situasi dan kondisi belum sepenuhnya pulih.
Kanjeng Purbo, sapaannya, menambahkan bahwa selain tetap melakukan pembagian ubarampe dan Ngabekten akan digelar dalam dua tahap yakni Ngabekten Kakung dan Ngabekten putri selama dua hari.
Ngabekten Kakung akan diikuti Bupati/Walikota dan para wakilnya termasuk para Kanjeng dengan jumlah total 80 orang. Termasuk juga para Penghageng, Wakil Penghageng, Carik (Sekretaris), dan Hartakan (bendahara) dari masing-masing tepas sebanyak lima orang perwakilan, serta beberapa perwakilan Sentana (kerabat) Kakung.
“Untuk Ngabekten Kakung digelar pada Selasa 3 Mei 2022 setelah pembagian ubarampe gunungan hingga sore hari.
Sedangkan Ngabekten Putri akan dilaksanakan Rabu 4 Mei 2022 dari pagi hingga siang hari. Namun demikian, pelaksanan Ngabekten dilakukan sangat terbatas.
Dalam kondisi biasa, tata cara Ngabekten yang dilakukan di Keraton dilakukan dengan ngaras jengku (mencium lutut Ngarsa Dalem) sebagai bentuk tanda bakti dan penghormatan.
Terkecuali bagi kerabat Dalem yang berusia lebih tua dari Ngarsa Dalem, termasuk KGPAA Pakualam, sungkem pangabekten dilakukan dengan Sembah Karna, atau mengangkat kedua telapak tangan segaris lurus dengan daun telinga.
Akan tetapi, berkaitan dengan situasi dan kondisi pandemi, prosesi Ngabekten kali ini dilakukan dengan lampah dodok dan menghaturkan sembah kepada Ngarsa Dalem dari jarak 1 meter.
Berkaitan dengan adanya Idulfitri dan prosesi Ngabekten tersebut, wisata Keraton Yogyakarta ditutup selama tiga hari mulai Senin 2 Mei 2022 hingga Rabu 4 Mei 2022
Selain itu, unit Keraton yakni Tamansari, ditutup selama dua hari pada Senin (02/05/2022) dan Selasa (03/05/2022)
Mari senantiasa menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas***