Wabup Mojokerto: Jika Indonesia ingin Maju, Hormatilah Jasa Guru

- 28 Mei 2022, 01:55 WIB
Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, H Muhammad Al-Barra.
Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, H Muhammad Al-Barra. /NU Online/

PORTAL BREBES - Jasa guru memang sangat dibutuhkan untuk membangun Negeri tercinta ini. Ucapan itu dilontarkan Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, H Muhammad Al Barra, saat menghadiri Kongres III Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC), Kamis 26 Mei 2022.

Menurutnya, guru merupakan tonggak atau barisan terdepan dalam mensejahterakan rakyat.

"Kita bisa belajar dari Jepang ketika mengalami kekalahan perang oleh Amerika, yang dilakukan Jepang adalah mengumpulkan para guru," kata Gus Barra, sapaan akrab Wabup Mojokerto ini, yang dikutip portalbrebes.pikiran-rakyat.com dari NU Online.

Baca Juga: Jika Kesurupan atau Dirasuki Jin, Bacalah Doa yang Diajarkan Malaikat Jibril

Gus Barra menceritakan ihwal sejarah dibomnya dua kota besar di Jepang. Nagasaki dan Hiroshima. Kala itu, Jepang mengalami krisis ekonomi. Bahkan inflasi di negara tersebut sangat tinggi. Termasuk angka pengangguran juga meningkat.

Ketika kondisi sudah terjepit, Kaisar Hirohito justru menanyakan jumlah guru yang masih hidup kepada jenderalnya, pasca pengeboman di dua kota itu.

"Waktu itu, jenderalnya menjawab begini, wahai kaisar, kami bisa menyelamatkan Anda tanpa bantuan Guru," kata Gus Barra mengisahkan.

Baca Juga: Pasca Bencana Tanah Bergerak di Desa Padasari Tegal, BPBD Melakukan ini

Lalu, lanjut Gus Barra, Kaisar berkata kepada para jenderalnya bahwa Jepang memang memiliki persenjataan yang canggih dan strategi perang yang mapan. Namun sayangnya, tidak bisa belajar.

Kaisar menghendaki agar jenderal segera mengumpulkan para guru agar bisa membuat bom seperti Amerika.

Setelah mendapat intruksi itu, jenderal pun segera mengumpulkan para guru yang masih hidup. Jumlah yang tersisa sekitar 45 ribu guru.

Baca Juga: IBI Kabupaten Tegal Peringati HUT ke 71, Ini Rangkaian Kegiatannya

"Lalu Kaisar Hirohito mengumpulkan guru dan rakyat Jepang. Kaisar Hirohito mengatakan kepada rakyatnya, kita sekarang bertumpu kepada para guru tidak lagi bertumpu kepada pasukan perang," ujarnya.

Dengan begitu, Gus Barra menilai bahwa guru memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan kembali masa depan yang lebih cerah bagi negara dan rakyatnya.

"Ternyata yang disampaikan Kaisar Hirohito itu membuahkan hasil. Jepang yang pada waktu itu luluh lantak, dengan bantuan guru akhirnya Jepang hanya membutuhkan waktu 20 tahun untuk menjadikan negaranya menjadi negara maju," cetusnya.

Baca Juga: Horee.. Jokowi Kurban Sapi di Desa Dermasuci Kabupaten Tegal, Kades: Alhamdulillah, Berkah

Padahal, para pengamat di dunia memprediksi bahwa setelah meledaknya Nagasaki dan Hiroshima, Jepang membutuhkan waktu sekitar 50 tahun untuk bisa normal kembali dan melakukan recovery dari kerusakan yang sangat mendalam.

Tetapi dengan sumbangsih guru, Jepang bisa membangun lagi negaranya hanya butuh waktu 20 tahun, dan sekarang Jepang menjadi salah satu negara maju di dunia.

"Karena itulah, Indonesia kalau ingin menjadi negara yang maju, maka Indonesia harus bisa menghormati jasa para gurunya. Maka, yang berprofesi sebagai seorang guru jangan pernah berkecil hati, karena guru memiliki jasa yang sangat luar biasa sekali," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x