Ultras Garuda Bali Doa Bersama untuk Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

- 2 Oktober 2022, 23:55 WIB
Ilustrasi kerusuhan Aremania di BRI Liga 1 kontra Persebaya, simak kronologi versi Kapolda Jatim Nico Afinta.
Ilustrasi kerusuhan Aremania di BRI Liga 1 kontra Persebaya, simak kronologi versi Kapolda Jatim Nico Afinta. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

PORTAL BREBES - Seluruh pecinta sepakbola di Indonesia berduka pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan 125 suporter meninggal.

Rasa duka cita itu juga dialami ratusan penggemar sepakbola di Pulau Bali yang tergabung dalam Ultras Garuda Bali.

Untuk mengungkapkan rasa belasungkawa, para anggota Ultras Garuda Bali berkumpul di Bundaran Patung Catur Muka, Denpasar, Bali, untuk menabur bunga, menyalakan lilin dan menggelar doa bersama untuk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia Dihentikan, Borneo FC: Kami Rugi dan Kecewa

Ratusan pencinta sepak bola yang berdomisili di Bali itu tampak memadati bundaran Patung Catur Muka dengan memakai busana serba hitam membawa sejumlah bunga dan juga poster yang mengungkapkan rasa belasungkawa terhadap korban yang meninggal dalam tragedi kemanusiaan di Malang usai laga Arema Malang versus Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam.

Koordinator Ultras Garuda Bali I Made Mustika Yasa (22) saat ditemui di lokasi bundaran Patung Catur Muka Denpasar, Bali menyatakan berkumpulnya Ultras Garuda Bali dan sejumlah besar suporter klub bola Indonesia tersebut merupakan murni spontanitas untuk mendoakan para korban dan juga bentuk dukungan moral terhadap keluarga yang ditinggalkan.

"Sudah cukup aksi serupa yang menimbulkan banyak korban jiwa. Selain menelan korban jiwa, tragedi Malang menjadi catatan buram persepakbolaan Indonesia dimana secara administratif, tragedi tersebut berdampak pada penilaian FIFA terhadap kompetisi di Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Kronologi Dua Warga Asal Jember yang Menjadi Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

​​​​​​Sebagai bentuk kekecewaan dan menghindari kejadian serupa, kata Made Yasa, para fans yang berkumpul melakukan boikot massal untuk sementara waktu, berhenti untuk menonton pertandingan langsung di stadion untuk liga Indonesia.

Sementara itu, Dewa Yudistira (35) seorang suporter Bali United yang hadir dalam acara tersebut menyatakan keikutsertaan dalam acara tersebut menunjukkan rasa belasungkawa dari para suporter Bali United.

"Harapannya kejadian seperti itu cukup terjadi di Malang. Juga menjadi contoh agar ke depan tidak terjadi hal serupa dan tidak ada lagi korban-korban berikutnya. Momentum ini menjadi awal yang baik untuk Suporter Bali pada khususnya untuk belajar dari tragedi tersebut," kata dia.

Baca Juga: PBNU akan Santuni Keluarga Korban Kerusuhan di Kanjuruhan, Masing-masing Rp5 Juta

Dirinya berharap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan investasi kejadian tersebut dan juga PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 2022/2023 menghentikan sementara jalannya liga sambil melakukan evaluasi terhadap setiap pertandingan.

Upacara doa bersama bertajuk malam seribu lilin tersebut juga turut dihadiri oleh Aremania yang berdomisili di Bali.

Salah satu perwakilan Aremania Dewata Bayu, juga mengungkapkan belasungkawa kepada para korban yang meninggal dunia akibat tragedi di Kanjuruhan Malang.

Dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali pada masa yang akan datang dan para fans menyatukan tekad dalam komitmen bersama untuk membangun rivalitas yang sehat.

Baca Juga: Koordinator Bonek Mania Sebut Suporter Persebaya Tak Datang, Jadi Tak Terlibat Insiden Kanjuruhan

Para fans yang hadir dalam aksi yang berlangsung satu jam tersebut juga menyanyikan sejumlah lagu-lagu bertemakan persatuan dan persaudaraan.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah