PORTAL BREBES - Ketika pandemi Covid-19 makin mewabah dan berkerumun menjadi riskan terjadi penularan virus, kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi alternatif yang tidak terelakan.
Namun, agar siswa bisa lancar ikut PJJ, butuh alat pendukung. Harus ada smartphone atau HP yang bisa dipakai akses internet. Malangnya, tidak semua orang tua memiliki kemampuan untuk menyediakan perangkat pendukung PJJ tersebut.
Adalah Candra (10), salah satu siswa di SDN 3 Darmacang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis yang mengalami kesulitan untuk menyediakan perangkat pendukung dimaksud. Maklum, orang tua Candra, pasangan suami istri Ewon Raswan dan Yani Suryani tergolong keluarga kurang mampu.
Baca Juga: 21 November Hari Pohon Internasional, Hari Merawat Paru-paru Bumi
Hingga ketika siswa SDN 3 Darmacang lainnya bisa tetap belajar melalui program PJJ, Candra tidak dapat mengikutinya. Sebab dari keseluruhan 15 murid kelas IV di SDN 3 Darmacang, hanya Candra yang tidak memiliki telefon genggam dan tidak bisa ikut PJJ.
Dikutip PortalBrebes.Com dari laman Pikiran-Rakyat pada artikel yang terbit dengan judul, Guru di Darmacaang Ciamis Ini Rela Jalan Kaki Setiap Hari Demi Mengajar Anak yang Tidak Punya HP, untungnya ada Dodo, guru SDN Darmacang 3 yang merasa tak tega atas nasib Candra.
Agar siswanya tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar, dengan penuh rasa pengabdian Dodo mengajukan diri untuk tetap mengajar Candra. Tentu saja secara tetap muka dengan cara Dodo mendatangi rumah Candra seminggu dua kali.
Padahal, untuk bisa sampai ke rumah Candra yang tergolong terpencil, Dodo harus berjalan kaki dengan jarak relatif jauh. Namun hal itu tidak membuat Dodo surut langkah. Sejak pandemi berlangsung dan diberlakukan PJJ, Dodo dengan penuh pengabdian selalu datang untuk mengajari Candra.
Saat kondisi cuaca terang, masih cukup mudah mencapai rumah panggung perdesaan muridnya, Sebaliknya ketika hujan, jalan setapak lincin, sehingga harus ekstra hati-hati meniti jalan.