PORTAL BREBES - Sejak diumumkannya mundur ke tahun ini pada Maret tahun lalu. UEFA dan juga pemerintah-pemerintah Eropa, sudah sepakat untuk menggelar Piala Eropa di bulan Juni nanti.
Tidak seperti Olimpiade Tokyo yang mendapat tolakan oleh sebagian besar rakyat jepang, jutru dalam penyelenggaraan Piala Eropa nyaris tak ada penentangan dari masyarakart Eropa.
Sehingga turnamen yang akan digelar selama sebulan, mulai 11 Juni nanti sampai 11 Juli akan menjadi pertaruhan bagi UEFA karena menyeleggarakan turnamen besar di era pandemi.
Baca Juga: Nobar The EndGame Marak Digelar di Berbagai Kota, Inilah Cara Daftar Menggelar Nobar
Presiden UEFA Aleksander Ceferin yakin sekali kalau Piala Eropa aman. Dia mengatakan, "Turnamen ini merupakan kesempatan sempurna guna menunjukan kepada dunia bahwa Eropa Beradaptasi. Eropa masih hidup dan merayakan kehidupan. Eropa telah kembali".
Dilansir PortalBrebes.Com dari Antara, Minggu 6 Juni 2021, Piala Eropa memang berjanji akan menampilkan laga yang asyik untuk ditonton. Kelelahan yang dialami pemain setelah menjalani musim yang padat akibat gangguan pandemi akan menjadi persoalan yang menjadi tantangan edisi ini.
Selain itu para pelatih juga dipaksa untuk berfikir keras dalam menyusun skuad yang siap untuk Piala Eropa, dalam waktu yang singkat. Akibatnya harapan munculnya sepakbola indah sangatlah minim. Mengutip dari Associated Press, Pragmatisme demi menjuarai turnamen yang mungkin paling menggejala.
Oleh karena itu, Piala Eropa bukan saja pertaruhan UEFA yang bersikeras untuk menyelenggaran turnamen di tengah pandemi tetapi merupakan pertaruhan antara sepakbola menyerang yang lebih dinikmati melawan sepakbola bertahan yang berorientasi hasil.