Anggaran di tiap titik sebesar Rp 200 juta. Kendati demikian, Pamsimas belum bisa mencukupi kebutuhan air warganya.
Baca Juga: HUT RI, Difabel di Tegal Ikut Lomba Makan Kerupuk dan Balap Karung
Karena setiap satu titik, Pamsimas hanya bisa mengairi untuk 100 rumah warga.
"Rencananya, dulu kami akan membangun Pamsimas di lima titik, tapi karena ada Pandemi Covid 19 selama dua tahun, anggaran DD di alihkan. Sehingga kami tidak bisa membangunnya lagi," kata Tarno.
Karena itulah, Tarno berharap ada bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Pamsimas di tiga titik.
Sebab jika mengandalkan DD, Tarno mengaku tidak akan cukup. Kebutuhan infrastruktur di desanya masih banyak yang belum terpenuhi. Seperti jalan dan sarana prasarana lainnya.
Baca Juga: Abaikan APD, Pelaksana Proyek RSUD Brebes Ditegur PPKom
Sementara, Daroh, warga Desa Tamansari mengaku setiap hari berjalan sejauh sekitar 1 kilometer dari rumahnya untuk mengambil air di sungai.
Air itu digunakan untuk mencuci baju, mandi dan untuk minum. Kondisi itu sudah berlangsung selama sekitar 1 bulan.
"Sudah sebulan kami mengonsumsi air sungai. Kami berharap, pemerintah memberikan bantuan Pamsimas, sehingga kami tidak kesulitan air bersih saat musim kemarau," ujarnya.***