Ikhtiar Mendapatkan Anak Laki-laki dalam Ajaran Islam

- 4 Juni 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi ikhtiar memperoleh bayi laki-laki menurut ajaran Islam/Pixabay
Ilustrasi ikhtiar memperoleh bayi laki-laki menurut ajaran Islam/Pixabay /

PORTAL BREBES - Apakah ada pasangan yang tengah mengidamkan atau merencanakan untuk hamil bayi laki-laki? Mungkin sudah ada si kecil yang cantik dan lahir lebih dulu hingga untuk melengkapinya perlu kehadiran bayi laki-laki.

Atau mungkin senang anak laki-laki karena bisa mendidiknya menjadi jagoan kecil atau saat besar nanti bisa melindungi dan menjadi anak yang tangguh dan perkasa. Mungkin banyak alasan lainnya lagi dimana ingin mendapatkan keturunan anak laki-laki.

Menurut Wakil Sekretaris MUI KH Abdul Muiz Ali, dulu sebelum Nabi Muhammad , shollallahu ‘alaihi wasallam, diutus, kebiasaan bangsa Arab menjadikan anak perempuan sebagai aib dalam keluarganya.

Mereka tidak senang jika mendengar kabar kalau anaknya melahirkan bayi perempuan. Stigma negatif dan diskriminatif terhadap jenis anak perempuan pada zaman jahiliyah juga dikisahkan dalam Alquran:

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
يَتَوَٰرَىٰ مِنَ ٱلْقَوْمِ مِن سُوٓءِ مَا بُشِّرَ بِهِۦٓ ۚ أَيُمْسِكُهُۥ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُۥ فِى ٱلتُّرَابِ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ

“Apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan dia sangat marah. Lalu dia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk yang diterimanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah, alangkah buruknya (putusan) yang mereka tetapkan.” (QS An-Nahl [16]: 58-59).

Baca Juga: Ini Masalah dan Solusinya Ketika Cek Data Pribadi di PPDB Jateng

Nabi Muhammad shollallahu’alaihi wasallam hadir membawa risalah suci mengentas hak dan martabat perempuann dari keterpurukan. Ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad telah mengubah dan menghilangkan perlakuan jahiliyah, termasuk cara menempatkan dan memperlakukan orang perempuan.

Dalam ajaran Islam tidak membenarkan perilaku diskriminatif antara laki-laki dan perempuan yang didasarkan pada warna kulit, adat, suku dan jenis kelamin. Manusia dimuliakan atas dasar ketakwaan dirinya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal”. (QS Al-Hujarat : 13)

Pesan Alquran yang universal ini telah menghapus kasta dalam masyarakat Arab. Nasab, harta, bentuk rupa, jenis kelamin atau status pekerjaan yang menentukan keutamaan hamba Allah, tetapi ketakwaan.

إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ
“Sungguh Allah tidak melihat bentuk dan rupa kalian, melainkan melihat hati (iman dan takwa) kalian.” (HR Muslim)

"Islam tidak melarang berusaha bagi pasangan suami istri agar dikaruniai anak laki-laki. Yang tidak boleh itu “mengingkari” atau tidak senang atas pemberian Allah jika keduanya dikaruniai anak perempuan," kata KH Abdul Muiz Ali seperti dikutip PortalBrebes.Com dari laman mui.or.id

Menurut Imam Al-Ghazali, kata KH Abdul Muiz Ali, kita tidak boleh berobsesi punya anak laki-laki lalu kemudian mengeyampingkan nikmat Allah berupa anak perempuan.

Baca Juga: Jarang yang Tahu, 'Kerokan' Untuk Mengobati Masuk Angin Justru Berbahaya!

Karena sama-sama tidak tahu dihari kemudian, mana di antara mereka antara anak laki dan perempuan yang lebih sayang kepada kedua orangtuanya.

Karenanya jika pasangan suami-istri ingin punya anak laki-laki, maka bisa berusaha (ikhtiar) dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut;

Berdoa
Doa merupakan ikhtiar yang sangat penting, sebab dengan doa kita memohon kepada Allah, Dzat yang akan menciptakan keturunan, agar berkenan menciptakan bayi laki-laki dari rahim istri.

Allah telah memerintahkan hambaNya untuk berdoa, dan Dia pasti akan mengabulkannya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
Dan Rabbmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. “
(QS Al-Mu’min [40]: 60).

Syekh Muhammad at-Tahami Ibnu Madani, dalam kitab Qurrotul ‘Uyun, halaman 149 menjelaskan:

مَنْ اَرَادَ اَنْ يُوْلَدُ لَهُ ذَكَرٌ فَلْيُسَمِّ حَمْلَ امْرَأَتِهِ بِاسْمِ مُحَمَّدِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
“Barangsiapa menginginkan untuk anak laki-laki, maka memberi nama ketika istrinya hamil, dengan nama Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam.” Dalam penjelasan lain terdapat doa sebagai berikut:

اللهم ان كنت خلقت خلقا فى بطن هذه المرأة فكوّنه ذكرا واسميه احمد بحق محمد صلى الله عليه وسلم رب لاتذرنى فردا وانت خير الوارثين.
“Ya Allah apabila engkau berkehendak menciptakan seorang makhluq di dalam perut wanita ini, maka jadikanlah anak laki-laki dan akan aku beri nama Ahmad, dengan bertawasul kepada Muhammad Shollallahu’alaihi wasallam, wahai Tuhanku jangan engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik. ( Sa’adah Ad-Daroin, halaman 655). Doa ini bisa dibaca sambil memegang perut istrinya.

Baca Juga: Cermati Alur Pendaftaran CPNS 2021, Sejak Buka Akun Hingga Pendaftarannya

Mengatur pola hubungan intim

Masih dalam kitab Qurrotul ‘Uyun juga dijelaskan:

وَاِذَا اَرَادَ تَكْوِيْنَ الْوَلَدِ ذَكَرًا فَلْيَأْمُرْهَا بِالنَّوْمِ عَلَى شِقِّهَا الْاَيْمَنِ عِنْدَ فَرَاغِهِ وَالْاُنْثَى بِلْعَكْسِ
“Jika suami ingin memiliki anak laki-laki, hendaknya ia meminta istrinya agar tidur miring ke kanan setelah selesai bersetubuh. Jika ingin anak perempuan, hendaklah miring ke kiri.”

وَقَالَ ابْنُ عَرْضُوْنَ : قَالَ صَاحِبُ 《الْاِيْضَاحِ》 : يَنْبَغِى اِذَا اَحَسَّ بِالْاِنْزَالِ اَنْ يَمِيْلَ عَلَى جَنْبِهِ الْاَيْمَنِ، وَكَذَلِكَ اِذَا انْتَزَعَ يَمِيْلَهِا اَيْضًا عَلَى جَنْبِهَا الْاَيْمَنِ، فَإِنَّ الْوَلَدَ يَنْعَقِدُ ذَكَرًا اِنْ شَاءَ اللّٰه تَعَالَى.
“Imam Ibnu ‘Ardhun berkata; pengarang kitab Al-Idhoh menjelaskan: ketika suami merasa akan ejakulasi, hendaknya dia miring ke arah lambung sebelah kanan. Begitu pula ketika ia ingin melepas kemaluan, hendaknya memiringkan istri ke arah lambungnya sebelah kanan. Insyaallah anaknya akan menjadi laki-laki.”

Mengikuti anjuran medis

Usaha untuk mendapatkan anak laki-laki, selain dengan cara memohon (doa kepada Allah dan mengatur cara berhubungan intim, bisa juga menggunakan teori-teori medis, seperti mengonsumsi makanan yang mengandung banyak sodium dan potassium seperti pisang dan stroberi, atau memperbanyak mengonsumsi daging.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: mui.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah