Sekilas Sejarah Pabrik Gula, Metikan dan Mbesaran Hingga Pengantin Tebu Jatibarang Brebes

7 Februari 2023, 17:38 WIB
Metikan Jatibarang Brebes /Fanspage Jatibarang Update / Portal Brebes /

PORTAL BREBES - Pabrik gula (PG) Jatibarang adalah pabrik gula peninggalan Belanda di Hindia Belanda yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program Cultuurstelsel.

Sejarah Pabrik Gula

Dilansir dari laman fanspage Jatibarang Update, pabrik gula (PG) Jatibarang dibangun tahun 1842. Semasa pendudukan Belanda di Indonesia dulu, pemerintah Hindia Belanda membangun 3 pabrik gula di kabupaten Brebes yaitu :

1. Pabrik Gula Jatibarang

2. Pabrik Gula Bandjaratma

3. Pabrik Gula Kersana

Pabrik Gula (PG) Jatibarang Kabupaten Brebes

PG Jatibarang setelah kemerdekaan Indonesia masuk dalam wilayah PTPN IX (Persero), karena besarnya biaya operasional dan perawatan serta berkurangnya lahan untuk penanaman tebu, maka dari 3 pabrik gula itu digabungkan menjadi satu, yaitu di Jatibarang.

Baca Juga: Sejarah Kersana, Sebuah Nama Kecamatan di Kabupaten Brebes

Pabrik Gula Jatibarang – Brebes didirikan pada tahun 1842 oleh NV. MIJ TOT EXPLOITILE DER SURKER ONDERNEMING. Berdasarkan PP No.24 tanggal 16 April 1959 tentang penetapan perusahaan – perusahaan pertanian atau perkebunan, milik belanda dibawah penguasaan RI SK Mentan No.229/UM/57 tanggal 10 Desember 1957 dibentuk Pusat Perkebunan Negara Baru (PPN Baru).

Berdasarkan UU No. 19 PRP tahun 1960 tentang perusahaan negara terdapat pembaharuan struktur dan jabatan-jabatan inti PPN cabang Jawa Tengah agar tetap dipimpin oleh kepala perwakilan jawatan perkebunan yang membawahi PPN dari unit Semarang Barat dipimpin oleh kuasa direksi mengelola diantaranya Pabrik Gula Jatibarang.

Sejarah Mbesaran

Mbesaran berasal dari kata Besar-an yang artinya besar (rumah besar) sehingga masyarakat sekitarnya menyebutnya dengan nama Mbesaran.

Baca Juga: Sejarah Tumenggung Martoloyo, Inilah Kiprahnya Sehingga Namanya Melegenda di Tegal

Dari tahun ketahun, rumah Mbesaran ditempati oleh administrator (pimpinan pabrik gula) beserta keluarga dari mulai pemerintahan Belanda hingga saat penyerahan pabrik gula dari pemerintah Belanda kepada Pemerintahan RI pada tahun 1957.

Rumah Besaran Hijau Jatibarang Brebes

Hingga tahun 2009 masih ditempati oleh administrator, namun pada tahun 2010 Mbesaran tersebut sudah tidak ditempati oleh administrator karena dirasa terlalu besar dengan kondisi saat ini.

Sehingga administratur pada saat itu, yakni Ir. Djoko Wahjoediono, mengambil kebijakan untuk tidak menempati rumah Mbesaran, yang lalu dijadikan sebagai tempat wisata dan dijadikan salah satu museum.

Metikan

Setiap tahun, setiap masa pemanenan tebu atau istilahnya metik diadakan pasar malam. Sebagian masyarakat menyebutnya metikan atau bancakan untuk beberapa wilayah Brebes bagian barat. Tradisi ini masih berlangsung sampai kini.

Baca Juga: Sate Kambing Muda Salah Satu Kuliner Khas Jatibarang Brebes yang Wajib Dicoba

Berbeda dengan PG Semboro, di PG Jatibarang Brebes Jawa Tengah, prosesi awal “pesta kebun tebu” dikenal dengan istilah upacara “metikan”, yang berasal dari bahasa Jawa “petik” yang berarti memetik.

Metikan atau Pasar Malam

Acara metikan (asal dari Metik = Panen) merupakan acara tradisi yang dilaksanakan oleh Pabrik Gula menjelang giling. Menurut sejarah Pabrik Gula, pada jaman Kolonial dimana pada waktu itu pengelola Pabrik masih dipegang oleh Bangsa Belanda (Bangsa Kolonial), menjelang musim giling pabrik gula melaksanakan acara Selamatan Giling disamping itu mengadakan hiburan rakyat untuk karyawan dan masyarakat sekitar Pabrik Gula. Istilah lain acara selamatan di tiap Pabrik Gula tidak sama, beberapa istilah antara lain Cembengan, Wiwitan, Royal-an, Bancakan.

Hiburan metikan antara lain, undar ombak banyu (bahasa jawa), undar Kincir (bahasa jawa), tong edan (bahasa Jawa) dan masih banyak lainya.

Penganten Tebu

Penganten atau Temanten tebu adalah simbol dari hasil tebu yang meruah, boneka-bonekaan yang terbuat dari batang tebu itu didandani mirip pengantin dan diarak keliling kota dan setelah diarak maka akan diadakan walimahan yang dihadiri oleh para pegawai pabrik gula.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler