Selain Kisah dari Dua Kakak Beradik, Asal Usul Desa Sumingkir juga Tempat Pengungsian Desa Lain dari Belanda

19 Maret 2023, 14:22 WIB
asal usul Desa Sumingkir Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal /Facebook @Ipuk Prokem/

PORTAL BREBES – Selain cerita atau kisah dari dua kakak beradik yang menyingkir dari Desa Balamoa, Desa Sumingkir juga kerap dijadikan sebagai tempat pengungsian desa lain dari jaman penjajahan Belanda.

Menurut Slamet Gelang, Desa Sumingkir dijadikan tempat persembunyian penduduk dari jaman penjajahan Belanda. Dimana, banyak yang yang membuat goa untuk ngungsi disana.

Desa yang merupakan sebagian penduduknya memiliki mata pencaharian petani itu, juga memiliki tanah yang subur hingga adanya seorang ulama yang sangat ditakuti Belanda yakni Syekh Rama Kyai Badrun.

Baca Juga: Asal Usul Desa Sumingkir, Awal Cerita dari Kakak Beradik yang Tinggal di Balamoa

Syekh Rama Kyai Badrun merupakan seorang ulama yang memiliki keistimewaan hingga karomah yang sangat ditakuti Belanda.

Banyak orang yang berdatangan kesana untuk sekedar didoakan agar selamat didunia maupun diakhirat.

Dijaman itu, Desa Sumingkir dipimpin seorang bekel yang bernama Sarwad dan ada juga bekel yang bernama Rekomba yang dikenal dengan nama Kadu.

Baca Juga: Begini Asal Usul Desa Penujah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Simak Beserta Pimpinan Desa

Pada tahun 1960, diceritakan ada sebuah gerombolan atau genk yang turun ke Desa Sumingkir untuk meminta makanan kepada warga desa.

Namun, mereka kerap membuat onar didesa itu yang orang-orang menyebutnya gerombolan pengacau.

Hingga suatu ketika, ada warga yang dibunuh oleh gerombolan pengacau itu lantaran dinilai mau melaporkan gerombolan tersebut kepada tentara tentang keberadaannya.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Tengki Kecamatan Brebes

Namun, cerita tersebut belum diketahui lebih lanjut dan belum dibuktikan.

Kondisi ekonomi di Desa Sumingkir juga diwaktu itu sedang mengalami masa paceklik yang panjang lantaran lahan sawah hanya bisa ditanami pada saat hujan turun, karena sawahnya tandah hujan.

Hingg tahun 1980, Desa Sumingkir mulai dibangun saluran irigasi sawah dari Waduk Cacaban hingga lama kemudian pada 1983 baru bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah.

Baca Juga: Asal Usul Desa Pekunden Kutowinangun Kebumen, Penduduk Pekunden dan Kalisetra yang Bergabung Jaman Belanda

Sejak saat itu, mulailah sedikit demi sedikit ekonomi masyarakat di Desa Sumingkit mengalami peningkatan.

Disclaimer : Cerita ini hanyalah asal usul yang diceritakan oleh pegiat budaya dan belum tentu jelas mengenai keberadaaanya. Selamat membaca.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler