Begini Sejarah Terbentuknya Perjuangan Wilayah Pemalang dari Catatan Belanda, Simak Selengkapnya

29 Maret 2023, 19:45 WIB
Sejarah perjuangan wilayah Pemalang di zaman Belanda /Instagram/@updatepemalang/

PORTAL BREBES - Pemalang merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Tengah. 

Terbentuknya Kabupaten Pemalang ini juga memiliki kisah yang panjang, perjuangan ini juga dimulai sejak masa kolonial Belanda. 

Dilansir dari Pemkab Pemalang, kami akan sajikan artikel sejarah dan simak secara seksama untuk mengetahui sejarah perjuangan Kabupaten Pemalang.

Baca Juga: Sekilas Profil Desa Kalijurang Tonjong Brebes, Sebuah Desa yang Memiliki Banyak Dinasti dan Benda Bersejarah

Pemalang menjadi kesatuan wilayah administratif yang mantap sejak R. Mangoneng, Pangonen atau Mangunoneng menjadi penguasa wilayah Pemalang yang berpusat di sekitar Dukuh Oneng, Desa Bojongbata pada sekitar tahun 1622. 

Pada masa ini Pemalang merupakan apanage dari Pangeran Purbaya dari Mataram. Menurut beberapa sumber R Mangoneng merupakan tokoh pimpinan daerah yang ikut mendukung kebijakan Sultan Agung. Seorang tokoh yang sangat anti VOC. 

Dengan demikian Mangoneng dapat dipandang sebagai seorang pemimpin, prajurit, pejuang dan pahlawan bangsa dalam melawan penjajahan Belanda pada abad XVII yaitu perjuangan melawan Belanda di bawah panji-panji Sultan Agung dari Mataram.

Baca Juga: Legenda Nyai Bagelen di Kabupaten Purworejo, Mitos Pantangan Untuk Tanam Kedelai dan Pelihara Lembu

Pada sekitar tahun 1652, Sunan Amangkurat II mengangkat Ingabehi Subajaya menjadi Bupati Pemalang setelah Amangkurat II memantapkan tahta pemerintahan di Mataram setelah pemberontakan Trunajaya dapat dipadamkan dengan bantuan VOC pada tahun 1678.

Menurut catatan Belanda pada tahun 1820 Pemalang kemudian diperintah oleh Bupati yang bernama Mas Tumenggung Suralaya. Pada masa ini Pemalang telah berhubungan erat dengan tokoh Kanjeng Swargi atau Kanjeng Pontang. Seorang Bupati yang terlibat dalam perang Diponegoro. 

Kanjeng Swargi ini juga dikenal sebagai Gusti Sepuh, dan ketika perang berlangsung dia berhasil melarikan diri dari kejaran Belanda ke daerah Sigeseng atau Kendaldoyong. 

Baca Juga: 4 Wisata Religi di Kabupaten Purworejo, Ada Petilasan Nyai Bagelen di Wilayah Pelopor Bidang Pendidikan

Makam dari Gusti Sepuh ini dapat diidentifikasikan sebagai makam kanjeng Swargi atau Reksodiningrat. Dalam masa-masa pemerintahan antara tahun 1823-1825 yaitu pada masa Bupati Reksadiningrat. 

Catatan Belanda menyebutkan bahwa yang gigih membantu pihak Belanda dalam perang Diponegoro di wilayah Pantai Utara Jawa hanyalah Bupati-bupati Tegal, Kendal dan Batang tanpa menyebut Bupati Pemalang.

Sementara itu pada bagian lain dari Buku P.J.F. Louw yang berjudul De Java Oorlog Uan 1825 -1830 dilaporkan bahwa Residen Uan Den Poet mengorganisasi beberapa barisan yang baik dari Tegal, Pemalang dan Brebes untuk mempertahankan diri dari pasukan Diponegoro pada bulan September 1825 sampai akhir Januari 1826.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Galuh Timur Tonjong Brebes, Namanya Diambil dari Seorang Putri Kerajaan Sumedang

Keterlibatan Pemalang dalam membantu Belanda ini dapat dikaitkan dengan adanya keterangan Belanda yang menyatakan Adipati Reksodiningrat hanya dicatat secara resmi sebagai Bupati Pemalang sampai tahun 1825. 

Dan besar kemungkinan peristiwa pengerahan orang Pemalang itu terjadi setelah Adipati Reksodiningrat bergabung dengan pasukan Diponegoro yang berakibat Belanda menghentikan Bupati Reksodiningrat.

Pada tahun 1832 Bupati Pemalang yang Mbahurekso adalah Raden Tumenggung Sumo Negoro. Pada waktu itu kemakmuran melimpah ruah akibat berhasilnya pertanian di daerah Pemalang. 

Baca Juga: Begini Sejarah Singkat Kabupaten Purworejo, Penetapannya pada Bulan Ramadhan Usai Salat Tarawih dan Tadarus

Seperti diketahui Pemalang merupakan penghasil padi, kopi, tembakau dan kacang. Dalam laporan yang terbit pada awal abad XX disebutkan bahwa Pemalang merupakan afdeling dan Kabupaten dari karesidenan Pekalongan. 

Afdeling Pemalang dibagi dua yaitu Pemalang dan Randudongkal. Dan Kabupaten Pemalang terbagi dalam 5 distrik. Jadi dengan demikian Pemalang merupakan nama kabupaten, distrik dan Onder Distrik dari Karesidenan Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah.

Pusat Kabupaten Pemalang yang pertama terdapat di Desa Oneng. Walaupun tidak ada sisa peninggalan dari Kabupaten ini namun masih ditemukan petunjuk lain. Petunjuk itu berupa sebuah dukuh yang bernama Oneng yang masih bisa ditemukan sekarang ini di Desa Bojongbata. 

Baca Juga: Asal Usul Purworejo Jawa Tengah, Dikenal Sebagai Pelopor Dibidang Pendidikan

Sedangkan Pusat Kabupaten Pemalang yang kedua dipastikan berada di Ketandan. Sisa-sisa bangunannya masih bisa dilihat sampai sekarang yaitu disekitar Klinik Ketandan (Dinas Kesehatan).

Pusat Kabupaten yang ketiga adalah kabupaten yang sekarang ini (Kabupaten Pemalang dekat Alun-alun Kota Pemalang). Kabupaten yang sekarang ini juga merupakan sisa dari bangunan yang didirikan oleh Kolonial Belanda. 

Yang selanjutnya mengalami beberapa kali rehab dan renovasi bangunan hingga kebentuk bangunan Jogio sebagai ciri khas bangunan di Jawa Tengah.

 

Baca Juga: Sekilas Desa Kebonggembong Kendal, Kedatangan 3 Tokoh yang Terkenal Memiliki Kesaktian

Dengan demikian Kabupaten Pemalang telah mantap sebagai suatu kesatuan administratif pasca pemerintahan Kolonial Belanda. Secara birokrat Pemerintahan Kabupaten Pemalang juga terus dibenahi. Dari bentuk birokrasi kolonial yang berbau feodalistik menuju birokrasi yang lebih sesuai dengan perkembangan di masa sekarang.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler