Berasal Dari Arti Batang Kayu, Desa Galuh Timur Brebes Berkaitan dengan Legenda Jaman Kerajaan Sumedang?

11 September 2023, 07:59 WIB
Ilustrasi kerajaan /Pixabay.com/dimitrisvetsikas1969

PORTAL BREBES – Kabupaten Brebes merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dari ratusan desa di Kabupaten Brebes itu, terdapat Desa yang dikaitkan dengan legenda jaman Kerajaan.

Desa tersbut adalah Desa Galuh Timur yang merupakan desa di Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Galuh Timur merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Sosok Penjaga Pendopo Kabupaten Brebes yang Berani Usir Penjajah Belanda

Sebagaimana dilansir Portal Brebes dari laman facebook, Frendipratamagaluhtimur, menyebutkan bahwa Galuh berasal dari bahasa Sansakerta yang berarti sejenis batu permata

Kata Galuh juga biasa digunakan sebagai sebutan bagi ratu yang belum menikah (“raja puteri”). Sejarawan W.J. van der Meulen berpendapat bahwa kata “galuh” berasal dari kata “sakaloh” yang berarti “asalnya dari sungai”.

Ada pula pendapat yang menyatakan, bahwa kata “galuh” berasal dari kata “galeuh” atau “galih” dalam arti inti atau bagian tengah batang kayu yang paling keras. Lalu pengertian mana yang tepat dari kata “galuh” untuk daerah yang sekarang bernama Galuh Timur?

Baca Juga: Warning Keras pada Pejabatnya, Kapolda Jateng : Bila Kedapatan Main-main Judi, Akan Dicopot dari Jabatannya

Walaupun tidak dihuni warga sunda, Galuh Timur juga dikaitkan dengan legenda jaman kerajaan.

Menurut penuturan dari Kepala Desa Galuh timur, H.M Yusuf yang mengutip dari legenda turun temurun menceritakan, bahwa nama Galuh diambil dari nama seorang putri raja asal Kerajaan Sumedang yang melancong dan kecantol pemuda gagah di desa tersebut.

“Dulu pernah ada putri Raja Sumedang melancong ke sini, dan akhirnya tertarik dengan pemuda gagah dan tampan. Mereka nekat kawin lari, walau tak mendapat restu raja. Akhirnya, sang raja murka dan menjatuhkan kutukan.”

Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Brebes yang Dulu Merupakan Wilayah Barat Tegal Terbentuk Sejak Jaman Mataram?

Senjata pusaka raja berupa golok dilemparkan dari Sumedang meluncur sampai ke desa tempat pasangan pengantin tinggal.

Golok yang berputar menerabas rumpun bambu, hingga rantas bagian atas. ”Sampai sekarang bambu di sebelah barat Dukuh Makam Dawa tidak tumbuh ke atas. Ujungnya seperti pruthul (terpotong rata), dan gagangnya copot hingga terlempar hingga radius +- 3 KM yang sekarang dijadikan situs bernama “gagang golok”.” Ujar Pak Yusuf. (sayang sekali situs tersebut tidak terurus, bahkan bisa dikatakan punah).

Kelanjutan cerita, akibat kutukan raja, anak pasangan galuh dan pemuda berubah menjadi Ganesha atau penduduk sini lebih akrab menyebutnya Jawong (gajah wong), yakni manusia berkepala gajah.

Baca Juga: Di Dalam Perut Bumi di Brebes Ternyata Ada Ruang Pembantaian, Jejak Kelam Masa Lalu

Bayi itu diasingkan di hutan dibekali sepasang golek emas. Pengasuhnya kaki Ulang dan Nini Nyai Alung. Kawasan hutan itu di kemudian hari mendapat sebutan hutan ulang-aling

Sekarang lokasi ini menjadi areal hutan jati yang dikelola Perhutani. (mengenai tentang ini silahkan membaca harian suara merdeka edisi rabu, 17 Desember 2003 atau Jawa Tengah – Pantura. Berjudul “Galuh Timur, Desa Jawa dengan Merek Sunda” ).

Adapun pendapat yang menyatakan bahwa Galuh Timur termasuk dalam sejarah kerajaan Galuh yang berdiri pada abad ke-6 (yang sekarang masuk wilayah kabupaten Ciamis) perlu ditelaah kembali kebenarannya, karena dari penelusuran yang saya dapat tidak satupun kata atau lokasi yang mendekati kata galuh timur.

Baca Juga: Berita Terpopuler Akhir Pekan : Uniknya Tanah Brebes yang Berada di Tegal Hingga Ketua PWI Kabupaten Tegal

Baik dari sejarah kerajaan maupun dari legenda ciung wanara yang terkenal itu. Di situ hanya dijelaskan bahwa terdapat kerajaan kecil semacam kadipaten bernama Galuh Rahyang yang berlokasi di Brebes dengan ibukotanya bernama Medang Pangramesan.

Namun apakah Galuh Rahyang itu Galuh Timur? Saya rasa itu memerlukan kajian yang lebih mendalam lagi.

Juga ketika kerajaan Galuh pada masa raja Limwa atau gajahyana berkuasa, di situ memang diceritakan sempat memindahkan ibukota kerajaan ke Linggapura (lebih tepatnya desa Raja Galuh).

Baca Juga: Rasakan Nuansa Sejuk dan Asri di Destinasi Wisata yang Ada di Gunung Mas Puncak Bogor

Linggapura berarti gapura atau pintu gerbang menuju ibukota kerajaan. Jadi bukan galuh timur desa kita seperti yang kita bayangkan selama ini. (silahkan tanya sama mbah gugel).

Lalu bagaimana tentang rumor yang berkembang bahwa di daerah kemejing terdapat tempat yang menyerupai kaputren (pemandian putri raja)? Sayang sekali belum ditemukan bukti yang akurat karena belum pernah ada yang menelitinya.

Namun jika dikaitkan, tak jauh dari situ terdapat candi Jambu, (lagi-lagi situs tersebut tinggal nama) Darmaguna serta Bandayuda, yang tidak menutup kemungkina pada zaman dahulu pernah terdapat peradaban yang maju di daerah tersebut.

Baca Juga: Cara Mendaftar CPNS 2023, Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Lolos Seleksi Administrasi!

Jangan lupakan pula tentang legenda Lebak Larang yang menceritakan bahwa masyarakat pribumi Galuh Timur yang keturunan raja Galuh dilarang menyantap daging menjangan karena telah menyelamatkan anak sang putri. Yang sampai mana pantangan tersebut masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat kita.

Demikianlah sekilas sejarah asal usul Desa Galuh Timur Tonjong Brebes.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler